Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya Menggoreng dengan Air Fryer, Tak Jamin Makanan Lebih Sehat

Kompas.com - 22/05/2021, 20:26 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Banyak yang mengklaim bahwa menggoreng dengan air fryer merupakan alternatif yang membuat makanan jadi lebih sehat.

Baru-baru ini, popularitas air fryer pun melonjak dengan harapan bisa menikmati makanan yang digoreng tanpa efek yang merugikan kesehatan.

Menggoreng makanan dengan air fryer memiliki kandungan lemak yang lebih sedikit dibandingkan makanan yang digoreng dengan minyak.

Oleh sebab itu, menggoreng dengan air fryer diyakini membuat gorengan jadi lebih sehat.

Cara kerja air fryer

Air fryer banyak digunakan dengan harapan bisa menurunkan asupan minyak sehingga lebih aman untuk kesehatan.

Baca juga: Dokter India Peringatkan Bahaya Mandi Kotoran Sapi untuk Cegah Corona

Para ilmuwan mengaitkan asupan lemak dari minyak nabati dengan berbagai risiko kesehatan, seperti peradangan dan penyakit jantung.

Mengenai penggunaan air fryer, peneliti mengatakan bahwa air fryer menggunakan udara panas yang mengandung tetesan minyak halus untuk menghasilkan kelembapan dari makanan.

Hasilnya adalah makanan yang memiliki karakteristik serupa dengan gorengan, hanya saja dengan kandungan lemak yang lebih rendah.

Sebagaimana metode memasak lainnya, menggoreng dengan air fryer juga dapat memicu reaksi kimia, efek Maillard, yang meningkatkan warna dan rasa yang digoreng dengan air fryer.

Bahaya menggoreng dengan air fryer

Meski menggoreng dengan air fryer memiliki sejumlah manfaat, metode memasak ini juga mungkin memiliki efek samping.

Baca juga: Bahaya Mukormikosis, Infeksi Jamur Hitam yang Dialami Pasien Covid-19 di India

Dilansir dari Medical News Today, 2 April 2019, berikut adalah efek samping menggoreng dengan air fryer.

1. Dapat menciptakan senyawa berbahaya

Sementara air fryer dapat mengurangi kemungkinan pembentukan akrilamida, senyawa berbahaya lainnya masih bisa terbentuk.

Hidrokarbon polisiklik aromatik dan anima heterosiklik dapat dihasilkan dari semua proses memasak daging dengan suhu tinggi.

Menurut National Cancer Institute, senyawa tersebut memiliki kaitan dengan risiko penyakit kanker.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com