Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Bahaya Tertawa Berlebihan, Sebabkan Asma hingga Kematian

Kompas.com - 06/04/2021, 19:02 WIB
Dea Syifa Ananda,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Tertawa memang dapat meningkatkan suasana hati dan mood seseorang. Hanya mendengar orang lain tertawa mungkin akan membuat Anda merasa lebih baik. Namun terkadang, tertawa terlalu keras atau berlebihan bisa berbahaya.

Seperti yang dialami seorang filsuf Yunani Chrysippus, yang menertawakan leluconnya sendiri, kemudian meninggal tak lama setelah itu.

Sebenarnya, tertawa itu sendiri tidak membunuh. Tetapi terdapat suatu kondisi yang dapat dipicu oleh kekuatan tertawa tersebut.

Lalu, mengapa tertawa berlebihan dapat membunuh dan apa saja akibatnya?

Dilansir Healthline, Selasa (11/6/2019) bahaya tertawa berlebihan dapat menyebabkan kondisi yang dapat mengancam jiwa, di antaranya sebagai berikut.

Baca juga: Bukan Mitos, Tertawa Terlalu Kencang Bisa Picu Serangan Asma

 

1. Aneurisma otak pecah

Aneurisma otak adalah tonjolan yang terbentuk di pembuluh darah (arteri) di otak. Beberapa aneurisma tidak terdiagnosis, namun tonjolan tersebut bisa pecah dan menyebabkan pendarahan di otak.

Tertawa berlebihan bahaya pada otak, dapat membuat aneurisma pecah yang dapat dengan cepat menyebabkan kerusakan otak, serta menyebabkan peningkatan tekanan di rongga tengkorak.

Tekanan yang meningkat ini dapat mengganggu suplai oksigen ke otak, terkadang mengakibatkan koma atau kematian.

Baca juga: 9 Manfaat Tertawa Nonton Film Komedi seperti Warkop DKI Reborn 3

 

2. Serangan asma

Mengalami emosi yang berbeda dapat memicu gejala asma. Ini termasuk menangis, stres, kegembiraan sampai tertawa.

Beberapa orang hanya mengalami gejala asma ringan. Namun di sisi lain, tertawa keras dan berlebihan dapat memicu serangan asma yang parah, sehingga mengalami kesulitan bernapas.

Tanpa pengobatan asma sesegera mungkin, serangan asma yang disebabkan oleh tawa dapat mengancam jiwa dan menyebabkan gagal napas atau serangan jantung.

3. Kejang gelastik

Bahaya tertawa berlebihan dan terlalu keras, dapat memicu kejang gelastik. Kejang gelastik biasanya dimulai di hipotalamus. Kejang ini unik karena sering dikaitkan dengan tawa atau cekikikan yang tidak terkendali saat bangun atau tidur.

Baca juga: Tertawa Saat Sedih, Kondisi Karakter Joker Namanya PBA dan Bukan Fiksi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com