Perusahaan farmasi Janssen, anak perusahaan dari Johnson & Johnson yang memproduksi vaksin Covid-19 dosis tunggal, dikabarkan telah memulai pilot project untuk menguji efektivitas dari teknologi yang dirancang oleh Ziccum.
Raksasa farmasi itu tidak menyebutkan apakah uji coba itu terkait dengan virus corona atau penyakit menular lainnya.
Akan tetapi, seorang juru bicara perusahaan mengatakan, penelitian itu adalah bagian dari fokus mendalam perusahaan pada upaya menjelajahi teknologi baru yang berpotensi memudahkan distribusi, serta penyuntikan vaksin di masa depan.
Teknologi penyimpanan vaksin dalam bentuk bubuk diharapkan dapat membantu orang-orang yang takut jarum suntik, dan menawarkan alternatif ramah lingkungan untuk vaksin cair, dengan mengurangi beban listrik yang dibutuhkan untuk menyalakan lemari es dan freezer yang biasanya digunakan untuk menyimpan botol vaksin.
Pengembangan teknologi vaksin dalam bentuk bubuk juga diharapkan dapat memperluas cakupan vaksinasi secara global.
"Tidak ada yang aman sampai semua orang terlindungi," kata Conradsson.
"Anda tidak pernah tahu apa yang akan terjadi jika masih ada virus corona yang menyebar di suatu tempat di dunia," lanjut dia.
Pandangan tersebut juga disetujui oleh Ingrid Kromann, juru bicara Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (Cepi), sebuah organisasi nirlaba global yang bekerja untuk mempercepat pengembangan vaksin.
"Kita harus bisa memberikan vaksin ke seluruh populasi dalam berbagai kondisi untuk mengatasi epidemi dan pandemi secara global," kata Ingrid Kromann.
Meski demikian, Kromann mengatakan, vaksin berbasis bubuk masih dalam tahap awal pengembangan dan masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, misalnya untuk merampingkan dan meningkatkan proses manufaktur.
"Tetapi jika berhasil, itu dapat berkontribusi pada akses yang lebih baik ke vaksin, lebih sedikit pemborosan sumber daya, dan biaya program vaksinasi yang lebih rendah," ujar Kromann.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.