Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Kapolres Tasikmalaya Tangani Anak Bermasalah, Menjadikannya "Ajudan" hingga Bangun Rumah Khusus

Kompas.com - 25/07/2021, 07:04 WIB
Farid Assifa

Penulis

KOMPAS.com - Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono memiliki cara lain dalam menangani anak bermasalah.

Tidak melalui dengan hukum, Kapolres malah menanganinya dengan cara humanis. Salah satunya dengan menjadikan anak bermasalah sebagai anak asuh. Bahkan ada salah satunya yang dijadikan sebagai "ajudan" saat upacara apel pagi.

Selain itu, Rimsyahtono juga mendirikan rumah khusus yang disebutnya rumah ramah anak di Asrama Polisi (Aspol) Polres Tasikmalaya.

Melansir Tribun Jabar, anak yang dijadikan "ajudan" itu bernama Arul Miftahul Huda (13). Bocah ini sempat viral keitka menjadi ajudan Kapolres pada upacara apel pagi rutin di Mapolres Tasikmalaya.

Baca juga: Terlelap di Trotoar dengan Anaknya, Pedagang Kerupuk Sangsara Kaget Dagangannya Diborong Kapolresta dan Disuruh Pulang

Arul yang saat itu mengenakan koko putih, kopiah dan celana warna hitam, berdiri tegap di belakang Kapolres yang memimpin apel pagi.

Arul awalnya adalah anak bermasalah. Ia sempat diadukan oleh warga ke polisi hingga akhirnya ia dijadikan anak asuh Kapolres Tasikmalaya.

Rumah ramah anak

Selain menjadikan anak sebagai ajudan, Kapolres Tasikmalaya juga mendirikan rumah ramah anak yang diresmikan di Aspol Polres Tasikmalaya pada Jumat (23/7/2021).

Pendirian rumah ramah anak itu juga bertepatan dengan Hari Anak Sedunia.

Rumah ramah anak itu memiliki berbagai peralatan dan pernak-pernik khas dunia anak.

Melansir Tribun Jabar, Jumat (23/7/2021), Kapolres AKBP Rimsyahtono menjelaskan, rumah ramah anak itu adalah tempat penampungan anak yang terlibat masalah, baik sebagai pelaku, korban ataupun saksi.

Mereka sebelum dipulangkan ke rumahnya, ditampung dulu di rumah ramah anak.

"Ada kalanya harus ditampung di tempat khusus, demi memperlancar penanganan kasusnya, dan dalam rangka pembinaan," ujar Rimsyahtono.

Baru pertama di Tasikmalaya

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Inonesia Daerah (KPAID) Tasikmalaya Anto Rinanto mengaku lega dengan inisiatif Polres Tasikmalaya mendirikan rumah ramah anak.

Ato menyebut bahwa ini adalah pertama kali ada rumah ramah anak di Tasikmalaya.

"Ini baru kali pertama ada rumah ramah anak. Momen pendiriannya juga pas berbarengan dengan Hari Anak Sedunia," kata Ato.

Ato berharap rumah ramah anak ini berfungsi dengan baik dan menjadi tempat perlindungan dan pembinaan bagi anak yang bermasalah hukum.

Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Tasikmalaya yang membidangi hukum, Demi Hamzah Rahadian mengapresiasi atas insiatif Polres Tasikmalaya mendirikan rumah ramah anak.

Senada dengan Ato, Demi mengatakan bahwa rumah ramah anak ini adalah pertama kali terjadi di Tasikmalaya.

Selain itu, kata Demi, sebelumnya Kapolres juga pernah mengangkat anak bermasalah menjadi anak asuh dan bahkan dijadikan ajudan.

Demi mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus meniru cara seperti ini. Hal itu bisa dilakukan oleh Dinas Sosial.

Baca juga: Bus Polisi Keliling Pelosok Perkampungan Tasikmalaya, Layani Vaksinasi Door-to-door

"Ini sudah kali. Kapiheulaan (keduluan) oleh polisi. Ini seharusnya tanggung jawab Dinas Sosial. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada Kapolres Tasikmalaya," ucap Demi kepada Kompas.com via sambungan telepon, Sabtu (24/7/2021).

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Memperingati Hari Anak Sedunia, Polres Tasikmalaya Dirikan Rumah Ramah Anak dan Masih Ingat Arul Anak 13 Tahun Jadi Ajudan Kapolres? Didatangi Kedua Orang Tua di Momen Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com