Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mencuci Pakaian Pasien Covid-19

Kompas.com - 22/07/2021, 15:35 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagaimana cara mencuci pakaian atau baju pasien Covid-19?

Pertanyaan ini mungkin muncul dari mereka yang merawat pasien Covid-19, baik yang tengah menjalani isolasi mandiri di rumah maupun perawatan di rumah sakit.

Tingginya angka kasus aktif di Indonesia yang mencapai lebih dari 500.000 memaksa rumah sakit rujukan Covid-19 hanya bisa menampung pasien dengan gejala berat.

Pasien Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan pun harus menjalani isolasi mandiri di rumah.

Jika tidak dilakukan dengan benar, isolasi mandiri justru akan menimbulkan klaster baru di tingkat keluarga.

Oleh karena itu, masyarakat harus memahami semua hal tentang isolasi mandiri, termasuk cara mencuci pakaian pasien virus corona.

Baca juga: Kisah Helmi, Hoaks Covid-19 yang Merenggut Nyawa Papaku...

Panduan mencuci pakaian pasien Covid-19 menurut WHO

Berdasarkan panduan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pakaian pasien Covid-19, handuk, sprei, harus dicuci secara terpisah dengan anggota keluarga lain.

Berikut langkah-langkahnya:

1. Jangan sentuh pakaian kotor, letakkan pakaian pada wadah tertutup dan beri tanda dengan jelas.

2. Bersihkan kotoran padat (seperti muntah) dengan benda datar dan keras, kemudian buang di toilet pasien sebelum meletakkannya ke dalam wadah. Jika bukan di kamar pasien, letakkan kotoran tersebut di ember tertutup untuk dibuang ke toilet.

3. Cuci dan desinfeksi pakaian dengan deterjen pada suhu 60-90 derajat celcius

4. Sebagai alternatif, rendam pakaian ke dalam air panas dan sabun dalam wadah besar. Gunakan tongkat untuk mengaduk dan menghindari percikan. Jika tidak ada air panas, rendam pakaian dalam 0,05 persen klorin sekitar 30 menit.

5. Bilas pakaian dengan air bersih dan keringkan di bawah terik matahari.

6. Lakukan desinfeksi pada wadah atau keranjang cucian.

7. Jangan lupa cuci tangan setelah selesai proses tersebut.

Baca juga: Apakah Polusi Udara Berpengaruh dengan Keparahan Pasien Covid-19?

Bukan sumber utama penularan

Perlu diingat, pakaian bukanlah sumber utama infeksi Covid-19.

Metode transmisi virus corona paling besar adalah kontak langsung dengan pasien Covid-19.

Ketika orang yang terinfeksi Covid-19 batuk, bersin, atau berbicara, droplets atau partikel kecil yang disebut aerosol membawa virus ke udara dari hidung atau mulut mereka.

Seseorang yang berada dalam jarak 2 meter dari pembawa virus tersebut dapat menghirupnya ke paru-paru mereka.

Virus dapat menyebar melalui permukaan benda, seperti pakaian apabila seseorang menyentuh permukaan benda yang terkena virus.

Anda mungkin menyentuh meja atau gagang pintu yang terkontaminasi lalu menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Baca juga: Simak Syarat Sembuh Pasien Covid-19, Tak Perlu Lagi Tes Swab PCR

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 5 Gejala Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com