Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Sampel Tes Covid-19 Diambil dari Nosofaring dan Bukan dari Ingus

Kompas.com - 17/07/2021, 14:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pandemi virus corona Covid-19 telah berjalan lebih dari setahun. 

Jumlah pasien terinfeksi mencapai 189.954.401 orang dan korban meninggal 4.086.622 orang di dunia berdasarkan update Worldometers, Sabtu (17/7/2021). 

Meksipun demikian, masih ada sejumlah orang yang meragukan adanya Covid-19 termasuk soal cara mengetesnya. 

Salah satunya mempertanyakan kenapa pemeriksaan Covid-19 harus menggunakan sampel yang diambil dengan cara swab nasofaring (PCR) dan tidak menggunakan ingus?

Baca juga: Penjelasan Ahli soal Tes PCR Kumur, serta Bedanya dengan Swab PCR dan Rapid Antigen

Penjelasan ahli

Terkait hal tersebut Kompas.com menghubungi ahli patologi klinis yang juga Jubir Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Surakarta Tonang Dwi Ardyanto.

Tonang mengatakan bahwa droplet dan ingus adalah dua hal yang berbeda.

Pihaknya menjelaskan, ingus mengandung sel mati, berupa debris (serpihan) yang ia berada di dalam cairan lendir.

Sementara droplet mengandung sel hidup yang berisi virus, hal inilah yang menyebabkan droplet dapat menularkan virus termasuk SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.

Sel-sel hidup yang dapat menyebar melalui droplet ini ini menurut Toang keberadaannya berada di nasofaring.

“Kalau kita bernafas sebagian sel-sel itu terlepas dan terbawa nafas. Begitu juga kalau batuk,” ujar Tonang dihubungi, Jumat (16/7/20210.

Baca juga: Selesai Isolasi Mandiri, Apakah Perlu Tes Swab PCR Lagi?

lustrasi proses Produksi Diagonostik Kit berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Dok BIO FARMA lustrasi proses Produksi Diagonostik Kit berbasis Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR).

Ingus lebih banyak lendir

Sementara itu, dihubungi terpisah, ahli Biologi Molekuler Ahmad Utomo menjelaskan soal mengapa tes Covid-19 tidak memeriksa virus menggunakan mikroskop elektron, hal itu karena pemeriksaannya bisa lebih mahal.

Sedangkan penjelasan mengapa tes Covid-19 tidak menggunakan ingus, hal itu karena kandungan dalam ingus lebih banyak lendir, sementara di sisi lain sel manusia yang terinfeksi di dalam ingus hanya sedikit.

“Ingus itu kan mayoritas cairan pekat, itu kan protein. Sementara virusnya sedikit sekali, lalu bagaimana kita mengkonsentrasikan sumber virus (dari sana)?” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (16/7/2021).

Dengan alasan itulah, maka untuk pemeriksaan dilakukan dengan mencari area sampel yang banyak virusnya.

“Kita tahu virus ini virus pernapasan maka kita ambil dari rongga pernapasan. Untuk melakukan itu kita paka swab,” jelasnya.

Baca juga: Sering Dicantumkan di Hasil Tes PCR, Apa Itu CT Value?

Swab tes nosofaring

Ia mengatakan, swab memiliki ujung layaknya sikat namun sangat lembut.

Pengambilan sel dari nosofaring dilakukan karena sel sangat tipis dan jika ada infeksi maka di dalam sel tersebut juga sudah pasti terdapat materi virus juga.

“Jadi (menggunakan sampel di situ) jauh lebih bersih," ujarnya.

Hal ini berbeda dengan ingus yang lebih banyak berisi lendir.

"Mayoritas isinya lendir sementara yang kita cari adalah sel manusia yang terinfeksi virus maka kita pakai swab yang mendalam,” tuturnya.

Selanjutnya sampel yang sudah diambil dimasukkan dalam tabung khusus yang disebut VTM (Viral Transport Medium).

Tahap berikutnya dilakukan pemrosesan yang menyebabkan seluruh materi RNA dalam sampel akan terlepas.

Materi-materi RNA inilah yang kemudian diperiksa untuk mencari sequence virus tanpa mendeteksi materi RNA yang lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Nuklir Bisa untuk Obati Kanker Tiroid, Apa Itu, Bagaimana Prosesnya?

Tren
Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Penjelasan UI soal UKT yang Mencapai Rp 161 Juta

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Minum Teh Setelah Makan?

Tren
Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Daftar Nama 11 Korban Meninggal Dunia Kecelakaan Bus di Subang

Tren
Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com