Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Membuang Udara Kotor dari Paru-paru dengan Meniup Cairan Antiseptik Lewat Sedotan

Kompas.com - 14/07/2021, 08:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video mengenai membuang udara kotor dari paru-paru ke dalam gelas yang diberi cairan antiseptik viral di media sosial TikTok.

Postingan tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @ratih martasari.

"Gunanya untuk ngebuang udara kotor di paru-paru.

Baca juga: Rekor 1.040 Kematian akibat Covid-19, Apa Penyebabnya?

"Air+betadine Tarik nafas & buang dari mulut sampai rasa udara di paru-paru hampir kosong," tulisnya.

Dirinya sembari melampirkan sebuah video yang menunjukkan seseorang meniup udara ke gelas melalui sedotan yang diisi air ditambah cairan antiseptik.

Ia menyertakan caption "Berjuang negatif #pejuangcovid19"

Baca juga: Ramai Lonjakan Kasus Covid-19 Disebut karena Vaksinasi, Ini Penjelasan Kemenkes

@ramartasari

Berjuang Negatif #pejuangcovid19 #covid19

? Monkeys Spinning Monkeys - Kevin MacLeod

Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19

Lantas benarkah cara demikian bisa dilakukan bagi orang yang tengah positif Covid-19?

Dokter Spesialis Paru dan Konsultan Onkologi di RSUD dr. Pirngadi Medan Moh Ramadhani menjelaskan, cara sebagaimana terlihat dalam video yang viral tersebut tak akan memberikan manfaat apa pun.

"Tidak benar bikin paru bersih," ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (8/7/2021).

Pihaknya mengatakan, jika paru sudah terlanjur rusak maka hal yang bisa dilakukan adalah dengan minum antibiotik.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal 6 Jenis Antibiotik yang Umum Digunakan dan Fungsinya

Menurutnya, tidak ada manfaat dalam hal melakukan kegiatan demikian selain hanya akan menimbulkan gelembung di dalam air.

Saat dimintai pendapat bagaimana sebaiknya jika ada pasien positif, sesak napas, dan ingin melonggarkan pernapasannya, maka yang bisa dilakukan menurutnya adalah melakukan prone position.

Prone position dilakukan 3 kali dalam sehari selama 3 sampai lima menit.

Prone position adalah cara yang benar untuk pasien covid ada guide lines-nya, bukan tiup-tiup air Betadine,” katanya lagi.

Baca juga: Panduan Melakukan Proning untuk Tingkatkan Saturasi Oksigen Pasien Covid-19


Bisa berbahaya

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Tonang Dwi Ardyanto mengatakan, hal demikian sebaiknya tidak dilakukan.

Jika mengembuskan seluruh napas, maka hal itu, imbuhnya justru bisa berbahaya.

“Sebaiknya tidak dilakukan. Mengembuskan seluruh napas itu memaksa paru-paru kehilangan dead volume respiration. Justru bahaya,” katanya, Kamis (8/7/2021).

Baca juga: [HOAKS] Tahan Napas 10 Detik untuk Deteksi Virus Corona di Paru-paru

Hal senada juga diungkapkan oleh dr Eva Sri Diana.

Doter yang berpraktik di RSUD Pasar Rebo dan Harapan Bunda tersebut mengatakan, ia tidak merekomendasikan pasien Covid-19 melakukan cara yang sebagaimana dilakukan dalam video viral tersebut.

“Saya kira lebih baik berkumur saja. Kalau seperti ini takutnya malah aerosol nempel di sekitar, dan kena orang lain,” ujarnya, Kamis (8/7/2021).

Dr Eva mengatakan, pada pasien pasien Covid-19 biasanya direkomendasikan untuk berkumur dan atau membilas hidung, namun menurutnya hal semacam ini disarankan untuk membantu pasien membilas virus yang ada di saluran napas bagian atas.

Baca juga: Panduan Lengkap Donor Plasma Konvalesen, dari Syarat, Alur hingga Biayanya

Tidak akan membantu

Pihaknya menilai, kemungkinan maksud seseorang dalam video tersebut yakni meniup cairan antiseptik dengan sedotan bertujuan supaya aerosol yang dikeluarkannya tidak kemana-mana dan agar virus mati di dalam betadin.

Namun menurutnya cara demikian tak akan membantu apalagi jika virus sudah berada di dalam paru-paru.

Pihaknya menjelaskan, setiap pasien Covid-19 yang membatukkan atau mengeluarkan dahak maupun percikan ludah bahkan aerosol dari napasnya maka ia akan membuat virus ikut keluar.

Namun pihaknya menekankan bukan berarti ketika pasien terus membatukkan dirinya maupun mengeluarkan aerosol, maka virus yang ada di dalam paru atau seluruh tubuh bisa ikut terbuang.

“Jadi kalau (menggunakan cara di video viral) sebagai terapi agar virusnya habis, itu bukan solusi,” imbuh dia.

Baca juga: [HOAKS] Minum Kopi 3 Kali Sehari untuk Tangkal Virus Corona

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Panduan Lengkap Donor Plasma Konvalesen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Deretan Insiden Pesawat Boeing Sepanjang 2024, Terbaru Dialami Indonesia

Tren
Asal-usul Gelar 'Haji' di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Asal-usul Gelar "Haji" di Indonesia, Warisan Belanda untuk Pemberontak

Tren
Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar 'Money Politics' Saat Pemilu Dilegalkan

Sosok Hugua, Politisi PDI-P yang Usul agar "Money Politics" Saat Pemilu Dilegalkan

Tren
Ilmuwan Temukan Eksoplanet 'Cotton Candy', Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Ilmuwan Temukan Eksoplanet "Cotton Candy", Planet Bermassa Sangat Ringan seperti Permen Kapas

Tren
8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

8 Rekomendasi Makanan Rendah Kalori, Cocok untuk Turunkan Berat Badan

Tren
Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Kronologi dan Fakta Keponakan Bunuh Pamannya di Pamulang

Tren
Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Melihat 7 Pasal dalam RUU Penyiaran yang Tuai Kritikan...

Tren
El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

El Nino Diprediksi Berakhir Juli 2024, Apakah Akan Digantikan La Nina?

Tren
Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Pria di Sleman yang Videonya Viral Pukul Pelajar Ditangkap Polisi

Tren
Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Soal UKT Mahal Kemendikbud Sebut Kuliah Pendidikan Tersier, Pengamat: Terjebak Komersialisasi Pendidikan

Tren
Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Detik-detik Gembong Narkoba Perancis Kabur dari Mobil Tahanan, Layaknya dalam Film

Tren
7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

7 Fakta Menarik tentang Otak Kucing, Mirip seperti Otak Manusia

Tren
Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Cerita Muluwork Ambaw, Wanita Ethiopia yang Tak Makan-Minum 16 Tahun

Tren
Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Mesin Pesawat Garuda Sempat Terbakar, Jemaah Haji Asal Makassar Sujud Syukur Setibanya di Madinah

Tren
Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Ada Vitamin B12, Mengapa Tidak Ada B4, B8, B10, dan B11?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com