Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pertimbangan Pemberian Vaksin Covid-19 bagi Anak 12-17 Tahun

Kompas.com - 29/06/2021, 13:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengizinkan pemberian vaksin Covid-19 Sinovac bagi anak-anak usia 12-17 tahun.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pernyataan yang ditayangkan melalui akun YoutTube Sekretariat Presiden, Senin (28/6/2021).

"Kita juga bersyukur, BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman digunakan aman digunakan anak usia 12-17 tahun," kata Jokowi dari Istana Negara, Sabtu (28/6/2021).

Baca juga: 95 Persen Peserta Prakerja Gunakan Insentif untuk Kebutuhan Pangan

Terkait pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia 12-17 tahun, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tirmizi mengatakan, Kemenkes sedang menpersiapkan pelaksanaannya. 

"Kami sedang persiapkan teknis pelaksanaannya ya, ditunggu dulu ya," kata Nadia saat dihubungi Selasa (29/6/2021).

Sebelumnya, telah beredar surat dari BPOM yang ditujukan pada Bio Farma tertanggal 27 Juni 2021 atas permohonan vaksinasi bagi kelompok usia 3-17 tahun.

Dalam surat itu disebutkan vaksin direkomendasi untuk kelompok usia 12-17 tahun, namun tidak untuk usia di bawahnya.

Bagi anak usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun perlu dilakukan uji klinis lanjutan dengan melibatkan subjek yang lebih banyak.

Baca juga: Polisi Memburu Penonton yang Memicu Kecelakaan Besar di Tour de France

Pertimbangan rekomendasi

Rekomendasi untuk usia 12-17 tahun itu diberikan atas pertimbangan hasil penilaian dan pembahasan rapat Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 yang dilakukan pada 26 Juni 2021.

"(BPOM) Merekomendasikan untuk menerima penggunaan vaksin Covid-19 pada anak usia 12-17 tahun dengan dosis 600 SU/0,5 ml (medium dose)," bunyi salah satu poin dalam surat tersebut.

Ada pun sejumlah pertimbangan yang pada akhirnya membuat izin ini dikeluarkan adalah sebagai berikut:

1. Profil imunogenisitas dan keamanan pada dosis medium lebih baik dibanding dosis rendah (300 SU/0,5 mL);

2. Dari data keamanan uji klinis Fase I dan Fase II. profil AE sistemik berupa demam pada populasi 12-17 tahun tidak dilaporkan dibanding dengan usia 3-5 tahun dan 6-11 tahun;

3. Jumlah subjek pada populasi <12 tahun belum cukup untuk memastikan profil keamanan vaksin pada kelompok usia tersebut;

4. Imunogenisitas dan keamanan pada populasi remaja 12-17 tahun diperkuat dengan data hasil uji klinis pada populasi dewasa, karena maturasi sistem imun pada remaja sesuai dengan dewasa;

5. Data epidemiologi Covid-19 di Indonesia menunjukkan mortalitas tinggi pada usia 10-18 tahun sebesar 30 persen.

Baca juga: Hari Keluarga Nasional 29 Juni 2021: Sejarah dan Link Download Logo

Ketika dimintai konfirmasinya terkait surat rekomendasi tersebut, Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero), Bambang Heriyanto hanya menyebut semua masih dalam proses.

"Registrasi variasi penggunaan untuk anak tersebut masih berproses. Untuk persetujuannya masih menunggu dari BPOM," kata dia kepada Kompas.com, Senin (28/6/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com