Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tingkatkan Kewaspadaan, Ini Gejala Infeksi Virus Corona

Kompas.com - 27/06/2021, 20:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Memasuki pekan kedua Juni 2021, tren kasus Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan signifikan.

Dari data yang dihimpun Kompas.com hingga Minggu (27/6/2021), sejak 9 Juni 2021, angka kasus harian Covid-19 tercatat selalu berada di atas angka 7.000 kasus.

Kemudian, mulai 17 Juni 2021, kasus harian tercatat selalu berada di atas angka 10.000, dan terus meningkat hingga melewati 20.000 kasus per hari.

Pada Sabtu (26/6/2021) Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus Covid-19 tertinggi, yakni 21.095 kasus dalam sehari.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

Waspada gejala Covid-19

Melonjaknya penularan virus corona penyebab Covid-19 membuat semua pihak perlu mengetatkan protokol pencegahan.

Langkah pencegahan termasuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala yang identik dengan infeksi virus corona.

Diberitakan Kompas.com, Kamis (24/6/2021) gejala biasanya muncul pada periode masa inkubasi, atau sekitar 2-14 hari setelah terpapar virus corona.

Baca juga: Ragam Gejala Covid-19, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Gejala umum yang muncul pada orang yang terinfeksi virus corona, meliputi:

  1. Batuk kering. Seseorang yang terpapar virus corona akan merasakan batuk yang sangat mengganggu, terasa seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada.
  2. Sesak napas. Gejala ini biasanya muncul sebagai tanda penyakit telah mencapai tahapan serius, dan bisa muncul tanpa diiringi dengan batuk.
  3. Demam. Seseorang yang terinfeksi Covid-19 umumnya mengalami demam dengan suhu di atas 37,7 derajat celsius.
  4. Menggigil. Infeksi Covid-19 umumnya menyebabkan gejala kedinginan hingga menggigil, sakit di sekujur tubuh, dan demam tinggi saat malam hari.
  5. Kelelahan. Rasa lelah ekstrem akibat Covid-19 biasanya disertai gejala lain seperti nyeri otot dan sakit tenggorokan.
  6. Anosmia. Gejala ini adalah hilangnya kemampuan mencium bau dan mengecap rasa, yang membuat penderita Covid-19 mengalami penuruanan nafsu makan.
  7. Mulut kering dan sariawan. Gejala ini terjadi akibat kelenjar ludah di mulut tak menghasilkan cukup air liur, yang berfungsi menjaga area mulut tetap basah.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 Indonesia Peringkat Ke-5 Sedunia

Gejala terkait varian baru

Virus corona penyebab Covid-19 terus bermutasi dan menghasilkan varian-varian baru, yang memiliki karakteristik masing-masing.

Sejauh ini sudah ada 11 varian virus corona yang berhasil diidentifikasi dan diberi nama oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Kesebelas varian yang diberi nama sesuai alfabet Yunani itu adalah Alpha, Beta, Gamma, Delta, Epsilon, Zeta, Eta, Theta, Iota, Kappa, dan Lambda.

Dari 11 varian tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi bahwa tiga varian, yakni Alpha, Beta, dan Delta, telah menyebar di Indonesia.

Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di 6 Provinsi Pulau Jawa dan Nasional, Mana Saja?

Berikut gejala yang terkait dengan varian Alpha, Beta, dan Delta:

Varian Alpha

Diberitakan Kompas.com, 4 Maret 2021, varian Alpha lebih menular, sekitar 50 persen, dibanding strain aslinya.

Adapun gejala yang terkait dengan varian Alpha tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, seperti yang telah disebutkan di atas.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Varian Beta

Diberitakan Kompas.com, 3 Mei 2021, sama seperti varian Alpha, varian Beta juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.

Gejala yang ditimbulkan varian ini tidak jauh berbeda dengan infeksi Covid-19 pada umumnya, tetapi mutasi varian ini tergolong cukup berbahaya.

Mutasi pada varian Beta, yang disebut sebagai mutasi E484K, dapat meningkatkan peluang virus menghindari sistem kekebalan seseorang, dan dapat memengaruhi seberapa efektif vaksin virus corona bekerja.

Baca juga: WHO Sebut Delta sebagai Varian Covid-19 Tercepat dan Terkuat, Ini Penjelasannya

Varian Delta

Diberitakan Kompas.com, Kamis (17/6/2021) varian Delta memiliki sejumlah karakteristik mutasi, yang membuat varian tersebut berbeda dan lebih berbahaya dibanding strain asli.

Gejala varian Delta sebagaimana disampaikan oleh profesor kedokteran darurat dan kesehatan internasional di Johns Hopkins Universiy, Dr. Bhakti Hansoti meliputi:

  • Sakit perut
  • Hilangnya selera makan
  • Muntah
  • Mual
  • Nyeri sendi
  • Gangguan pendengaran

Baca juga: Efektivitas Vaksin Covid-19 terhadap Varian Alpha hingga Delta

Sementara itu, Profesor Epidemiologi Genetika di King's College London, Tim Spector mengatakan, gejala Covid-19 yang sebelumnya dianggap umum, seperti batuk dan kehilangan penciuman, justru lebih jarang terjadi pada orang yang terinfeksi varian Delta.

Tim menyebutkan, beberapa gejala yang paling banyak dilaporkan oleh penderita Covid-19 varian Delta, yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, pilek, dan demam.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Efektivitas Vaksin Covid-19 Tangkal Varian Alpha hingga Delta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Peneliti Ungkap Hujan Deras Dapat Picu Gempa Bumi, Terjadi di Perancis dan Jepang

Tren
Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas, Mulai Kapan?

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Kekeringan Juni-November 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Ada Potensi Kekeringan dan Banjir secara Bersamaan Saat Kemarau 2024, Ini Penjelasan BMKG

Tren
Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Pengakuan Istri, Anak, dan Cucu SYL soal Dugaan Aliran Uang dari Kementan

Tren
Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Biaya Maksimal 7 Alat Bantu Kesehatan yang Ditanggung BPJS, Ada Kacamata dan Gigi Palsu

Tren
Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Kronologi Mayat Dalam Toren Air di Tangsel, Diduga Tetangga Sendiri

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com