KOMPAS.com - Sejumlah gempa melanda beberapa wilayah Indonesia beberapa waktu terakhir ini.
Tercatat di BMKG, selama April 2021 terjadi 897 gempa tektonik di wilayah Indonesia, termasuk di selatan Jawa Timur juga di Sumedang.
Sedangkan sepanjang Mei 2021, telah terjadi 615 kali gempa di wilayah nusantara. Dengan gempa paling besar adalah di Kabupaten Blitar, yang terjadi pada Jumat, 21 Mei 2021.
Dilansir dari Kompas.com (07/06/2021), BMKG menyiarkan adanya potensi gempa bermagnitudo 8,7 dan tsunami setinggi 29 meter di Pantai Selatan Jawa Timur.
Bahaya gempa bisa datang kapan saja. Sayangnya, menurut BKMG, belum ada teknologi apapun yang bisa digunakan untuk memprediksi kapan datangnya gempa dengan pasti.
Jadi yang bisa dilakukan oleh masyarakat hanyalah melakukan persiapan sedini mungkin untuk menghadapi jika gempa datang.
Persiapan ini lebih berupa menata hunian, agar ketika gempa datang, berbagai benda di dalam rumah tak akan mencederai seluruh penghuni rumah.
Dilansir dari Hunker, berikut adalah cara mengamankan rumah menghadapi gempa susulan yang mungkin datang.
Baca juga: Isu Gempa M 8,7 dan Tsunami 29 Meter di Jatim, BMKG: Potensi, Bukan Prediksi
1. Letakkan benda berat di bawah
Poin ini adalah yang utama. Jangan menata atau meletakkan benda-benda berat jauh dari tanah.
Jika menata kotak kabinet, letakkan kotak yang paling berat di bawah. Hal ini untuk menghindarkan risiko kotak berat jatuh dan bisa mencelakai anggota keluarga.
2. Letakkan bahan kimia di tempat yang tepat
Berbagai barang kimia yang bisa meracuni penghuni rumah sebaiknya diletakkan di tempat yang aman yang jauh dari hilir mudik manusia dan hewan peliharaan, dan di tempat yang berventilasi banyak.
Hal ini untuk menghindarkan botol dari bahan kimia terjatuh dan pecah, dan isinya mengeluarkan uap berbahaya yang berisiko meracuni semua orang.
Baca juga: BMKG: Dalam Sehari, Banten Alami 35 Kali Gempa pada 23 Mei 2021
3. Perkuat kaitan lukisan ke dinding