Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Harga Pecel Lele di Malioboro, Ini Fakta-faktanya

Kompas.com - 28/05/2021, 13:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video keluhan seorang wisatawan setelah membeli pecel lele seharga Rp 37.000 di Malioboro, viral di media sosial.

Video itu bersumber dari akun TikTok @aulroket, yang diunggah pada Rabu (26/5/2021).

Ia menceritakan pengalamannya membayar Rp 20.000 untuk lele, Rp 7.000 untuk nasi putih, dan Rp 10.000 untuk lalapan.

Wisatawan itu mengatakan bahwa seporsi pecel lele itu dibelinya di daerah Malioboro, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sampai pada Jumat (18/5/2021), video itu telah diputar 1,3 juta kali, dengan 15,6 ribu komentar dan 80,1 ribu like.

@aulroket

kebayar ko:( cuma sebel aja udah bisa dapet paket panas spesial mekdi ???? ada yg punya pengalaman yg sama ga si kaya kejebak gt kl makan di malioboro?

? original sound - aulia????

Berikut fakta-fakta terkait ramai harga pecel lele di Malioboro:

Baca juga: Video Viral Wisatawan soal Harga Pecel Lele Malioboro, Ini Kata Pemkot dan Pedagang

1. Harga pecel lele dikeluhkan Rp 37.000

Dalam video viral tersebut, salah seorang wisatawan tersebut mengatakan harga pecel lele, yakni Rp 20.000 untuk lele, Rp 7.000 untuk nasi putih, dan Rp 10.000 untuk lalapan. Sehingga, total Rp 37.000.

Namun, Ketua Paguyuban Lesehan Malam Malioboro Sukidi mengatakan, bahwa pedagang di Malioboro telah menetapkan harga yang relatif sama.

Setelah pihaknya melakukan survei di antara pedagang sekitar Malioboro, harga tertinggi pecel lele dibandrol Rp 15.000 hingga Rp 18.000.

"Hasil survei kami harga tertinggi di lapangan pecel lele Rp 15 ribu sampai Rp 18 ribu per porsi. Tapi tadi di medsos disebut harga per porsi lebih dari Rp 20 ribu ditambah lalapan Rp 10 ribu," kata Sukidi, mengutip Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Ia menyampaikan, pedagang di sekitar Malioboro selalu mengutamakan pelayanan.

Meski di masa pandemi, para pedagang tetap mengontrol harga dan pelayanan di Malioboro.

"Walaupun ini masih masa pandemi, teman-teman pedagang masih bisa berpikir positif. Dalam arti persiapan-persiapan menghadapi musim liburan lebaran tetap terkontrol, baik tentang harga dan pelayanan," ujar Sukidi.

Baca juga: Pedagang Malioboro Nuthuk Harga Pecel Lele karena Sewa Lapak Mahal, Wawali Yogyakarta: Kita Hanya Tarik Retribusi dan Pajak

2. Bukan di Malioboro

Setelah ditelusuri, rupanya pecel lele yang dibeli wisatawan itu bukan berada di Jalan Malioboro, tetapi di Jalan Perwakilan.

Jalan Perwakilan merupakan jalan sirip, yang tidak masuk dalam kawasan Malioboro.

Sukidi mengatakan bahwa informasi yang disampaikan wisatawan dalam video itu adalah salah.

"Saya mau konfirmasi, itu kan Mbaknya beli di jalan-jalan sirip di Jalan Perwakilan sebenarnya teman-teman bisa membantu, Mbaknya itu memberitakan berita yang salah. Walaupun tahunya sirip-sirip itu juga masuk kawasan Malioboro," ujar Sukidi dilansir dari Kompas.com, Kamis (27/5/2021).

Adapun kawasan Malioboro ada di bawah UPT Malioboro, yang merupakan bagian dari Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Sementara itu, jalan sirip seperti di Jalan Perwakilann, pengaturannya berada di 3 kecamatan yaitu Danurejan, Gedongtengen, dan Gondomanan.

"Kemarin kita bahas ini dengan Kepala UPT dibantu camat sudah mencari info di lapangan terjadinya di Jalan Perwakilan," ucap Sukidi.

Baca juga: Kisah Syaiful, dari Jualan Pecel Lele, Merintis Usaha dari Nol, hingga Bawa Pulang Lamborghini Aventador

3. Pemkot lakukan penelusuran

Pemerintah Kota Yogyakarta mengaku siap memberikan sanksi tegas dengan menutup permanen lesehan yang memberikan harga dengan tidak wajar.

"Tolong yang tahu di mana membeli dan kapan terjadi bisa diinfokan ke Pemkot Yogyakarta. Sebab, jika itu benar, sanksinya jelas dan tegas, yaitu ditutup selamanya," ujar Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (26/5/2021).

Selain itu, Heroe juga mengatakan sudah ada kesepakatan antara pedagang dan komunitas di Malioboro untuk menertibkan para anggotanya jika ditemukan pedagang dengan harga yang tidak wajar.

"Semua komunitas dan pedagang harus menertibkan anggotanya. Sebab, jika itu benar, oknum-oknum itulah yang merusak nama Malioboro dan Yogyakarta," tambah dia.

Baca juga: Video Viral di Medsos, Berapa Seharusnya Harga Pecel Lele di Malioboro?

4. Pedagang menuntut klarifikasi

Video wisatawan yang mengeluhkan harga pecel lele mahal itu kini menjadi viral. Para pedagang di Malioboro pun merasa dirugikan.

Paguyuban Lesehan Malam Malioboro meminta orang yang bersangkutan segera menarik ucapannya atau klarifikasi.

Jika tidak, maka para pedagang akan melakukan gugatan kepada wisatawan tersebut.

"Teman-teman merasa dirugikan dengan statement Mbaknya yang pengen viral itu mungkin. Teman-teman berencana kalau tidak segera ditarik atau klarifikasi akan kita gugat balik karena mencemarkan nama Malioboro, Itu di luar Malioboro tetapi yang disebut di Malioboro," tutur Sukidi.

Baca juga: Heboh Harga Pecel Lele di Malioboro Disebut Mahal, Pedagang: Mbaknya Mungkin Ingin Viral

(Sumber: KOMPAS.com/Wisang Seto Pangaribowo, Retia Kartika Dewi | Editor: Khairina, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com