KOMPAS.com - Pandemi virus corona tidak hanya berisi kisah pilu tentang mereka yang sakit dan menjadi korban covid-19. Ada pula kisah-kisah tentang mereka yang mencoba berjuang dan mengatasi keadaan bersama-sama.
Salah satunya adalah aksi mengirimkan beras dan makanan yang dilakukan oleh warga Dusun Krapyak, Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi, Kebupaten Wonogiri kepada sanak saudaranya yang merantau di daerah Jabodetabek.
Hal tersebut dilakukan dengan harapan, agar mereka yang merantau bisa menunda dulu kepulangannya ke kampung halaman dan tetap bertahan di perantauan demi mengurangi risiko penyebaran Covid-19.
Berkat aksi tersebut, terkumpul beras sejumlah 1,6 ton yang telah dibagikan kepada para perantau yang tinggal di Jabodetabek.
Baca juga: Korban Meninggal karena Virus Corona di Seluruh Dunia Lewati 100.000 Orang
Ide pengiriman beras kepada para perantau tersebut diinisiasi oleh Widi Prastowo (56) yang juga merupakan relawan dari Desa Bulurejo.
"Awal mulanya, ide didapat dari ibu-ibu petani. Mereka berkeluh kesah, bocahku mangane opo neng kono? (anakku makan apa kalau di sana?)," kata Widi kepada Kompas.com , Jumat (10/4/2020)
Widi menilai hal ini bukan semata persoalan perut, namun wujud keprihatinan dan kekhawatiran orangtua kepada anaknya yang tinggal di perantauan.
Dia kemudian mengusulkan untuk mengirim beras dan logistik kepada para perantau. Menurutnya, hal tersebut juga bisa menjadi langkah persuasif agar pemudik mau menunda kepulangannya.
Usulan tersebut kemudian ia sampaikan kepada warga Dusun Krapyak sembari mengajak warga dusun untuk bergerak cepat agar tidak kalah dengan corona yang sudah lebih dahulu menyebar.
Baca juga: Nova Arianto Lelang 4 Koleksi Berharga untuk Perangi Virus Corona
Selain berhasil mengumpulkan beras sekitar 1.6 ton, Widi mengatakan ada pula beberapa orangtua yang menitipkan makanan kesukaan anaknya.
"Ada yang menitipkan sambel pecel, ikan asin juga ada. Makanan kesukaan si anak itu," kata Widi.
Beras maupun makanan itu lantas didistribusikan kepada 148 perantau asal Dusun Krapyak di Jabodetabek yang dibagi menjadi tiga koordinator wilayah (korwil).
Proses pendistribusian sendiri dilakukan oleh Widi dan beberapa warga lain.
Dia membagikan kirimannya di masing-masing korwil tersebut. Kemudian, kiriman tersebut diambil sendiri oleh para perantau yang sudah dihubungi oleh koordinator di sana.
Proses pendistribusian beras dan makanan sendiri saat ini sudah selesai dilakukan. Widi dan warga yang bertugas mendistribusikan kiriman tersebut sudah kembali ke desa pada Kamis (9/4/2020) lalu.