Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lahirnya Buku, Bermula dari Coretan Gambar di Dinding Gua

Kompas.com - 16/05/2021, 19:00 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Menurut bentuk fisiknya, buku adalah sekumpulan kertas yang dijilid di salah satu ujungnya dan di dalamnya berisi tulisan, gambar atau tempelan.

Ada beberapa nama lain dari buku. Salah satunya disebut pula dengan nama kitab. Kitab adalah kata serapan dari Bahasa Arab.

Dikutip dari berbagai sumber, sejarah buku memiliki beberapa versi. Ada yang mengatakan bahwa buku lahir di Mesir di masa 2400 sebelum Masehi setelah rakyat Mesir menciptakan kertas papirus.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di wilayah Kamboja. 

Awalnya media buku sangat beragam. Ada yang menulis cerita di selembar daun, ada pula yang menuliskannya di deretan lidi seperti para cendekiawan Tiongkok.

Baca juga: Sejarah Berdirinya Israel

Dimulai dari budaya mendongeng

Ilustrasi buku lamaUnsplash/Clem Onojeghuo Ilustrasi buku lama
Dalam booktrust.org, seorang penulis bernama Cerrie Burnell memaparkan sejarah buku dalam narasi yang lebih mendetil.

Menurut Burnell, buku dan budaya mendongeng atau story telling lahir dan tumbuh beriringan, saling terkait satu sama lain. 

Budaya bercerita atau mendongeng sendiri adalah budaya purba yang mendorong perkembangan bahasa verbal masa kini. 

Sejarah dongeng bisa dilihat dari peninggalan purbakala berupa coretan gambar di dinding-dinding gua yang biasanya berupa cerita aktivitas manusia di masa lalu. 

Menurut Burnell, keinginan manusia mendokumentasikan hidupnya sudah ada sejak zaman purba. Ini merupakan naluri alami manusia untuk bisa dikenal oleh manusia lain, oleh dunia luar.

Jika dulu dengan cara menggambar di dinding gua, sekarang dengan jalan mengunggah foto dan narasi di kanal media sosial.

Baca juga: Siswa, Ini Sejarah Tempe sebagai Makanan Asli Indonesia

Asal muasal buku

Ilustrasi bukuThinkstock/Encrier Ilustrasi buku
Setelah menggambari batu dan dinding-dinding gua, manusia pun mulai berkreatif mencari media lain yang lebih fleksibel untuk diberi cerita bergambar.

Sebelum kertas papirus ditemukan sekitar 2400 SM, manusia purba pernah menggunakan kulit sapi dan kulit rusa untuk digunakan sebagai media gambar.

Setelah kertas papirus lahir, cerita bergambar pun pindah dari permukaan batu ke permukaan papirus. Teknik ini digunakan beratus-ratus tahun hingga diadaptasi oleh rakyat Yunani dan Romawi.

Sekitar tahun 600 Masehi, lahirlah buku bergambar pertama yang muncul dalam tampilan warna-warni mencolok. Buku ini disebut Iluminated Manuscripts.

Di masa yang sama, rakyat Yunani dan Romawi menciptakan lapisan lilin yang dituangkan ke atas lembaran kertas. Lapisan ini bisa digambari sesuka hati dan bisa dihapus kembali sehingga menjadi permukaan kosong lagi.

Sedangkan menurut sejarah, buku berisi tulisan pertama lahir di China. Masyarakat China waktu itu menggunakan murbei putih, ganja rami, dan bahan-bahan lain yang diolah menjadi bubuk kertas dan dicetak menjadi lembaran-lembaran kertas.

Baca juga: 5 Perpustakaan Terbesar dan Termegah di Dunia

Buku dan novel pertama yang melegenda

Teks eksplanasi dalam bukuMaskaRad Teks eksplanasi dalam buku
Buku pertama yang ditulis secara personal oleh seseorang adalah The Epic of Gilgamesh. Kemudian bertahun-tahun kemudian yaitu di tahun 1454, Jerman membangun mesin cetak pertama kali.

Mesin ini, adalah tombak perkembangan sejarah buku. Dari awalnya ditulis tangan, menjadi buku yang semi manual dan bisa dicetak dalam jumlah lebih dari satu.

Menurut BBC, buku novel pertama lahir sekitar 1000 tahun yang lalu di Jepang dan berjudul The Tale of Genji. Buku ini ditulis oleh penulis wanita bernama Murasaki Shikibu.

Buku novel ini sangat melegenda. Arthur Walley, menyadur novel ini ke dalam Bahasa Inggris di tahun 1925. 

Buku racikan Arhur ini kemudian diulas oleh Virginia Woolf di British Voque. 

Baca juga: Buku Kate Middleton Tembus Daftar Bestseller di Hari Peluncurannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com