KOMPAS.com - Setelah ramai soal mudik Lebaran, pemerintah kini dihadapkan dengan arus balik pemudik.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah akan berupaya mengantisipasi penularan Covid-19 akibat arus balik mudik.
Meski perjalanan dii sektor udara, di laut dan kereta api turun sampai 10 persen, namun akumulasi perjalanan sampai saat ini masih 55 persen.
"Akumulasi pergerakan ini adalah kurang lebih 55 persen dari pra sampai peniadaan," kata Budi Karya dalam konferensi pers, Sabtu (15/5/2021).
Baca juga: Mengenal 3 Varian Baru Virus Corona yang Diduga Lebih Menular dan Sudah Masuk ke Indonesia
Lantas, upaya apa saja yang dilakukan pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik saat pandemi?
Menhub Budi Karya mengatakan, pemerintah akan menyiapkan pos tes swab antigen di pintu masuk antara Sumatera-Jawa dan Bali-Jawa.
"Yang mandatory (wajib) akan dilakukan di dua tempat, di Bakauheni dan Gilimanuk," kata dia.
Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan memberikan subsidi alat tes antigen yang akan digunakan di pos mandatory dan 21 titik tol di pulau Jawa.
"Kita memang melihat kemungkinan, kalau tidak dilakukan suatu manajemen upaya-upaya tertentu maka akan timbul Covid baru, baik di daerah asal maupun di daerah kota-kota besar," terang Budi Karya.
Ia menegaskan bahwa aturan ini diberlakukan bukan untuk menyusahkan masyarakat, tetapi untuk kepentingan bersama.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.