Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Marsinah, Simbol Perjuangan Kaum Buruh yang Tewas Dibunuh

Kompas.com - 08/05/2021, 14:45 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Misalnya saja ketika unjuk rasa yang menuntut kenaikan upah dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.250 pada 4 Mei 1993, Marsinah lah yang menjadi pemimpin orasi.

Begitu juga saat beberapa rekannya dikeluarkan dari perusahaan, Marsinah menjadi orang pertama yang melakukan pembelaan.

Pada 5 Mei 1993 malam, seakan menjadi titik puncak perjuangan Marsinah. Dia hilang karena diculik dan disiksa oleh sekelompok orang. 

Empat hari usai kejadian, tepatnya pada 9 Mei, jasad Marsinah baru ditemukan secara mengenaskan di sebuah gubuk di daerah Nganjuk, sekitar 200 km dari tempatnya bekerja.

Kematian Marsinah yang tidak wajar itu mendapat reaksi keras dari para aktivis dan masyarakat luas. Mereka menuntut pihak aparat keamanan untuk menyelidiki dan mengadili para pelakunya.

Sebagai rasa simpati dan solidaritas terhadap Marsinah, para aktivis pun membentuk Komite Solidaritas Untuk Marsinah (KSUM).

Baca juga: Mengenang Sosok Marsinah, Aktivis Buruh yang Tak Mau Mengalah pada Nasib

Instruksi Soeharto

Harian Kompas, 10 November 1993 mewartakan, Soeharto yang saat itu menjabat sebagai presiden meminta agar kasus terbunuhnya Marsinah diusut tuntas.

Ketika itu, Soeharto juga menekankan agar persoalannya tidak ditutup-tutupi agar tidak menjadi kabur.

"Masyarakat jangan berprasangka dulu sebab pemerintah akan menuntaskan kasus ini. Dan, biarkan petugas berwenang menangani kasus itu hingga selesai serta memutuskannya sesuai dengan hukum dan undang-undang yang berlaku, serta menghukum mereka yang bersalah," ujar Soeharto.

Menteri Ketenagakerjaan saat itu, Abdul Latif mengungkapkan, kasus kematian Marsinah tersebut telah menjadi isu yang besar.

Bahkan, ketika kunjungannya ke Australia, Menteri Luar Negeri Australia Gareth Evans mempertanyakan kasus Marsinah tersebut secara panjang lebar.

Latif mengharapkan agar masyarakat jangan berprasangka buruk terhadap masalah ketenagakerjaan.

Menurut dia, pemerintah akan bersungguh-sungguh menyelesaikan dan menuntaskan kasus Marsinah.

"Jadi saya tidak bisa komentar macam-macam. Biarlah pengadilan yang menentukan. Tapi kita lihat bahwa pemerintah akan menyelesaikan secara tuntas," tegasnya.

Baca juga: Trending #SaveSheikhJarrah di Twitter, Apa yang Terjadi di Palestina?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com