Mengutip Kompas.com (3/5/2021), varian B.1.351 pertama kali ditemukan di Teluk Nelson Mandela, Afrika Selatan pada Oktober 2020.
Mutasi virus ini disebut dapat memengaruhi netralisasi beberapa antibodi, namun belum terdeteksi apakah jenis ini mampu meningkatkan risiko keparahan penyakit.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, varian B.1.351 juga diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin Covid-19.
Baca juga: Percaya Covid-19 Disebabkan Roh Jahat, Warga India Berobat ke Dukun
Sama seperti varian B.1.1.7, varian B.1.351 juga memiliki kemampuan penularan lebih cepat.
Varian ini juga berpotensi mengakibatkan kematian yang tinggi.
Lebih lanjut, varian B.1.351 memiliki pola mutasi berbeda yang menyebabkan lebih banyak perubahan fisik pada struktur protein lonjakan daripada yang terjadi pada varian B.1.1.7.
Baca juga: Mekanisme Lengkap SIKM, dari Cara Bikin hingga Dokumen yang Diperlukan
(Sumber: Kompas.com/Ivany Atina Arbi, Ahmad Naufal Dzulfaroh, Dian Erika Nugraheny | Editor: Sari Hardiyanto, Icha Rastika)