Akun @Gemacan213 tak hanya mengatakan bahwa larangan mudik dibuat karena kondisi keuangan Indonesia buruk, tapi dia bahkan menyebut sejak 2015, NPL perbankan terus membengkak.
Selain itu bank BUMN dirusak oleh gerombolan antek PKI yang disusupkan.
Berikut twit-nya:
ASU...Kata temanku yg kerja di perbankan.
— #Caremy????????Indonesia (@Gemacan213) May 1, 2021
Kalau rakyat tetap pada mudik niscaya mereka lebih banyak menarik uang tabungan, padahal kondisi keuangan di BANK dalam keadaan menghawatirkan.
Jadi sebisa mungkin untuk menekan penarikan tabungan, salah satunya dengan melarang MUDIK.??
Akun @Alex_oposisi gencar membagikan informasi tersebut di kolom komentar dari beberapa akun.
Berikut ini salah satunya:
Akal bulus Rezim sontoloyo
Kalau Rakyat tetap pada mudik niscaya mereka lebih banyak menarik Uang tabungan, padahal kondisi keuangan di BANK dalam keadaan Menghawatirkan.
Jadi sebisa mungkin untuk menekan penarikan tabungan, salah satunya dengan melarang MUDIK.
— Alex Lango (@Alex_oposisi) May 1, 2021
Tim Cek Fakta Kompas.com mengonfirmasi hal tersebut ke beberapa pihak, yakni Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Satgas Covid-19.
Direktur Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Junanto Herdiawan mengatakan bahwa informasi yang beredar itu adalah hoaks atau tidak benar.
"Iya, itu hoaks," kata Junanto kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Pihaknya menegaskan, perbaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus berlanjut.
"Lalu di Rapat KSSK (3/5/2021) juga disampaikan bahwa saat ini stabilitas sistem keuangan terjaga. Hingga Maret 2021, perbankan masih menunjukkan kondisi permodalan yang kuat," imbuh dia.
Terpisah, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo mengatakan, pendapat tersebut menyesatkan.
"Larangan mudik lebih kepada kepentingan protokol kesehatan sehingga tidak ada hubungannya dengan kondisi perbankan. Sehingga pendapat itu menyesatkan," kata Anto kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).
Saat ini, imbuhnya, kondisi likuiditas bank cukup ample, kemudian kondisi permodalan masih cukup tinggi, dan NPL terkendali.
Sementara itu, Ketua Komunikasi Publik Satgas Covid-19 Hery Trianto mengatakan, informasi yang beredar tersebut tidak benar, karena peniadaan mudik tujuannya jelas.
"Peniadaan mudik tujuannya jelas, mencegah penularan Covid-19 ke kampung halaman yang dihuni oleh para orangtua," ujar Hery kepada Kompas.com, Kamis (6/5/2021).