KOMPAS.com - India menyebut varian B.1.167 atau disebut sebagai 'mutan ganda' mungkin terkait dengan gelombang kedua yang mematikan di negara itu.
Sampel yang mengandung varian V.1.167 telah ditemukan di beberapa negara bagian dengan jumlah kasus yang tinggi.
Seorang pejabat di Pusat Pengendalian Penyakit Nasional, menyebutkan, mereka masih belum bisa membuat korelasi sepenuhnya.
Baca juga: Kerumunan Pasar Tanah Abang, Ketua Satgas IDI Singgung Kejadian di India
Istilah 'mutan ganda' merujuk adanya dua mutasi bersatu dalam satu virus yang sama.
Sementara itu, India melaporkan rekor 412.000 kasus dalam kurun waktu 24 jam pada Rabu (5/5/2021) dan 3.980 kematian.
Penasihat ilmiah utama pemerintah juga memperingatkan gelombang ketiga tidak bisa dihindari.
Berbicara pada jumpa pers Kementerian Kesehatan, K VijayRaghavan mengakui bahwa para ahli tidak mengantisipasi keganasan lonjakan kasus tersebut.
"Fase tiga tidak bisa dihindari, mengingat tingginya tingkat virus yang telah menyebar," kata dia, dikutip dari BBC.
"Tapi tidak jelas pada skala waktu apa fase tiga ini akan terjadi. Kita harus bersiap untuk gelombang baru," lanjut dia.
Lonjakan virus saat ini telah membanjiri sistem perawatan kesehatan dengan tempat tidur rumah sakit, oksigen, dan bahkan ruang krematorium yang terbatas.
Beberapa negara bagian berada di bawah lockdown dan jam malam lokal, tetapi pemerintah enggan memberlakukan lockdown nasional, karena khawatir akan berdampak pada ekonomi.
Baca juga: Tsunami Covid-19, India Disarankan Lakukan Penguncian
Dari sekitar 13.000 sampel yang diurutkan, lebih dari 3.500 ditemukan varian yang menjadi perhatian di delapan negara bagian.
Varian B.1.617 ditemukan di beberapa negara bagian yang melaporkan lonjakan termasuk Maharashtra, Karnataka, Benggala Barat, Gujarat dan Chhattisgarh.
Selama lebih dari sebulan, Delhi bersikeras bahwa varian B.1.617 tidak memiliki hubungan dengan lonjakan saat ini.
Para pejabat juga membantah bahwa peningkatan kasus terkait dengan mutasi Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.