Namun, prototipe kerja pertama di dunia dibangun pada abad ke-17 oleh Cornelius Drebbel, seorang polimatik Belanda dan penemu yang dipekerjakan oleh kapal selam Raja Inggris James I.
Sayangnya, tidak ada rencana atau gambar teknik Drebbel yang bertahan hingga hari ini.
Perkembangan kapal selam berlanjut pada 1775 oleh penemu dan lulusan Yale David Bushnell. Ia membuat tangki air yang dioperasikan dengan pedal memungkinkannya untuk tenggelam dan muncul ke permukaan yang dinamai Turtle.
Baca juga: Profil Penemu Popok: Marion Donovan
Karena kurangnya pelatihan awak kapal, dan gagal memasang bom waktu ke lambung kapal, AS membatalkan misinya di perairan terbuka.
Sementara, di Perancis, pada 1800, penemu Amerika Robert Fulton merancang kapal selam Nautilus. Ia berhasil melakukan beberapa uji coba penyelaman, tetapi kemudian dibongkar dan dibuang setelah gagal memenangkan hati angkatan laut Prancis dan Inggris.
Di Russia, pada 1855, Wilhelm Bauer membangun "Sea Devil", kapal selam setinggi 52 kaki yang mampu membawa puluhan awak. Namun, kapal ini hilang di lautan, setelah berhasil melakukan lebih dari 130 penyelaman.
Negara-negara yang terlibat dalam perang dunia berlomba-lomba membuat kapal selam tercanggih. Perkembangan penemuan kapal selam terus dilakukkan.
Baik oleh Simeon Bourgeois dan Charles Brun dari Perancis, Narcís Monturiol i Estarriol dari Spanyol, bahkan Simon Lake dari AS.
Tetapi, tidak ada yang menandingi kesuksesan desain kapal selam Holland.
Baca juga: Profil Penemu Oven Microwave: Percy Spencer
Dilansir dari Irish Central, pada 1873, Holland berangkat ke Boston dengan membawa desain kapal selam, yang menjadi dasar penyerahan awalnya pada tahun 1875 ke Departemen Angkatan Laut AS.
Desainnya ditolak karena dinilai tidak praktis. Namun dia tidak menyerah.
Tiga tahun kemudian, Holland kembali menyerahkan hasil desain, yang kemudian dinamai dengan Holland VI.
Ia membuat desain kapal selam berbentuk cerutu dengan panjang 10 meter, lebar 2 meter dan tinggi 2 meter, memiliki mesin 15 tenaga kuda, toilet, dan senapan torpedo yang ditenagai oleh udara bertekanan.
Desain Holland VI pun memikat berbagai negara, seperti AS dan Jepang.
Holland mendapat dana dari skirmishing Persaudaraan Fenian Irlandia, biayanya 15.000 dollar dan dijuluki "Fenian Ram".