Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Eksodus WNA India, Masuk Melalui Bandara Soekarno-Hatta, 12 Orang Positif Covid-19

Kompas.com - 23/04/2021, 20:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sebanyak 454 WN India itu terdiri dari 244 pemegang visa kunjungan, 69 orang pemegang Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas), 23 pemilik Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap), 52 pemilik Visa Izin Tinggal Terbatas, dan 66 kru alat angkut.

Baca juga: 454 WN India Masuk ke Indonesia lewat Bandara Soekarno-Hatta pada 11-22 April 2021

4. Perizinan

Dikutip Kompas.com, Kamis (23/4/2021) Kepala Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Romi Yudianto menyebutkan 117 warga India tersebut datang memakai pesawat Air Asia dengan nomor penerbangan XZ988.

Romi juga menyampaikan mereka datang dengan memiliki perizinan yang sesuai untuk masuk ke Indonesia.

Izin tersebut dibuktikan dengan kepemilikan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) atau Kepemilikan Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap).

Ia menyebut seluruh warga India itu telah melakukan screening tes Covid-19 yang dilakukan oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

"Pemeriksaan kesehatan menggunakan PCR. Setelah diperiksa dokumen, 117 warga India itu memenuhi syarat masuk Indonesia, yaitu pemilik Kitas dan Kitap," urai Romi.

Baca juga: Mengenal Varian Virus Corona B1617 yang Picu Tsunami Covid-19 di India

5. Sebanyak 12 orang positif Covid-19

Terkait dengan kedatangan WNA India tersebut, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dari seratusan WNA India, terdapat 12 orang yang positif Covid-19.

Menurut Budi saat ini pemerintah telah melakukan whole genome sequencing untuk mengetahui varian virus Covid-19 dari para WNA tersebut, namun masih menunggu hasil.

"Sampai saat ini ada 12 penumpang (WNA asal India) yang sudah positif, dan dari 12 penumpang itu semuanya sudah kita lakukan genom sequensing tapi hasilnya belum keluar," ujarnya dikutip dari Kompas.com , Kamis (23/4/2021).

6. Indonesia batasi penerbangan dari India

Pemerintah mengumumkan adanya pembatasan penerbangan dari India ke Indonesia.

Kebijakan itu ditempuh menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 di India.

"Kita memang punya sikap untuk melakukan secara selektif terhadap penerbangan dari India, di antaranya adalah membatasi penerbangan. Jadi kalaupun ada, kita lakukan secara selektif," kata Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dikutip dari Kompas.com, Kamis (23/4/2021).

Baca juga: Tingginya Kasus Kematian Covid-19 India hingga Jenazah Dikremasi Massal

Budi mengatakan pemerintah untuk sementara meniadakan penerbangan regular dari India.

Artinya tidak ada satupun penerbangan yang mengangkut penumpang.

“Semua penerbangan penumpang tidak kita izinkan,” katanya.

Pernyataan itu sendiri muncul usai publik diramaikan dengan kedatangan WNA India.

(Sumber: Kompas.com/Kontributor Pekanbaru, Idon Tanjung, Muhammad Naufal, Haryanti Puspa Sari | Editor Icha Rastika, ursita Sari, Abba Gabrillin, Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Wilayah Potensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 27-28 April 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

[POPULER TREN] Media Korsel Soroti Shin Thae-yong, Thailand Dilanda Suhu Panas

Tren
Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com