Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial Instagram menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac dapat menyebabkan impotensi.
Dalam narasi itu, disebutkan, sejumlah pria yang berprofesi sebagai satpam di sebuah perusahaan di Semarang, Jawa Tengah, mengalami impotensi pasca-vaksinasi.
Dari konfirmasi dan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan, sampai saat ini tidak ada laporan efek samping vaksin Sinovac yang terkait impotensi.
Selain itu, kandungan yang ada dalam vaksin Covid-19 juga tidak memiliki efek ke alat kelamin seseorang.
Impotensi atau disfungsi ereksi sebagian besar juga disebabkan oleh gangguan psikologis.
Informasi tersebut disebarkan di media sosial Instagram oleh akun teluuur pada Rabu (7/4/2021).
Dalam unggahannya, akun tersebut membagikan tangkapan layar percakapan, dengan isi sebagai berikut:
"Serius Sumpah demi Allah,. temen suamiku satpam di area semarang semua nya disuruh vaksin dr perusahaan,utung waktu itu suami saya gk brngkt..tau nya semua satpam2 yg di vaksin itu semua nya gak bisa *maaf (nga****) Alat kelamin nya..ini nyata saya brani Sumpah di atas alqur'an.!"
Pada slide berikutnya, disebutkan bahwa vaksin yang menyebabkan impotensi itu adalah vaksin Sinovac.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar itu, Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi.
Nadia mengatakan, klaim bahwa vaksin Sinovac dapat menyebabkan impotensi adalah tidak benar alias hoaks.
"Sampai sekarang tidak ada laporan efek samping terkait impotensi," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Senin (19/4/2021).
Nadia juga mengatakan, kandungan yang ada di dalam vaksin tidak memiliki efek apa pun terhadap alat kelamin.
"Secara kandungan tidak ada hubungannya, dan kita tahu sebagian besar impotensi itu gangguan psikis," ujar Nadia.