"Sempat pusing. Temen saya kan gak percaya, terus saya datangi. Nih kalau gak percaya, pegang HP saya. (HP) getar terus sampai panas," kisah Anam.
Memanfaatkan momentum Ramadhan 1442 H, Anam kembali memasang spanduk serupa. Kali ini ia menawarkan jasa membangunkan sahur gratis.
"(Jasa ini) hampir sama kayak yang jasa tahun baru itu. Konsepnya sama," kata Anam.
Baca juga: Foto Viral Fenomena Langit Berwarna Setelah Gempa, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Jasa ini ia tawarkan kepada mereka yang sering bangun kesiangan saat sahur, terutama bagi yang tidak punya pasangan atau jomlo.
Anam mengkhususka tawaran ini bagi yang belum memiliki pasangan, karena tidak ingin ada masalah di kemudian hari.
"Takutya kalau sudah berpasangan, nanti dikira saya ngapa-ngapain," ujarnya.
Belum genap 24 jam spanduk dipasang, sudah ada sekitar 100 orang yang menggunakan jasa Anam. Mereka minta dibangunkan di hari pertama puasa Ramadhan 1442 H.
Namun dari 100 orang itu, tidak semua berhasil dibangunkan oleh Anam.
"Paling yang bisa saya bangunin cuma 7-8. Kan mereka juga gak bayar, jadi saya bangunin aja yang penting," kata Anam.
Baca juga: Video Viral Seekor Biawak Memanjat Rak di Minimarket, Begini Ceritanya
Sehari sebelum puasa Ramadhan, Anam sudah mengosongkan pesan WhatsApp sejak sore.
Ia pun mulai bersiap dari pukul 2 dini hari untuk membangunkan orang-orang, baik melalui pesan, telepon atau video call.
"Memang belum semua saya baca, tapi nanti saya miscall. Kalau 3 kali gak diangkat ya sudah. Yang penting kan saya sudah tanggung jawab," ucap Anam.
Jika menerima pesan spam atau ada yang berkata kasar, maka Anam akan langsung saya memblokir nomor tersebut.
Ia tidak memungut biaya atas jasa ini. Anam mengatakan bahwa kuota dan pulsa yang ia gunakan, dibelinya dari hasil kerja sebagai kuli panggul.
"Kalau kuota ya saya tetep gajian dari kuli itu kan. Kan kalau cuma miscall enggak seberapa lah," kata dia.
Menurut Anam, jasa ini bisa jadi amal juga selama Ramadhan, karena membantu orang membangunkan sahur.
"Kalau iklas bisa jadi (amal) juga kak. Intinya, gak ada dirugikan, jadi ada yang terhibur karena postinganya, ada yang chat karena penasaran, ada yang benar-benar WhatsApp karena pengin dibangunin," imbuh Anam.
Baca juga: Video Viral Cara Menghentikan Kereta Api, Ini Kata KAI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.