KOMPAS.com - Grafik kasus virus corona secara global masih terus mengalami peningkatan.
Hingga Senin (12/4/2021) pagi, berdasarkan data Worldometers, total kasus infeksi virus corona di seluruh dunia telah mencapai 136.613.721 kasus.
Dari jumlah itu, sebanyak 2.948.824 orang meninggal dunia, dan 109.840.495 orang dinyatakan pulih.
Amerika Serikat masih menjadi negara dengan angka kasus tertinggi sampai saat ini.
Baca juga: Mengenal Mutasi Baru Virus Corona Eek E484K yang Terdeteksi di Indonesia
Berikut ini 10 negara dengan jumlah kasus infeksi virus corona terbanyak di dunia:
Program vaksinasi Covid-19 di berbagai negara telah dimulai, dengan masing-masing negara mencatatkan persentase cakupan vaksinasi yang berbeda-beda.
Israel menjadi negara terdepan dalam hal vaksinasi, dengan capaian 56,9 persen populasi telah menerima dua kali suntikan vaksin.
Baca juga: Aneka Tafsir Data Statistik Corona
Berikut capaian vaksinasi tiap-tiap negara, berdasarkan data yang dihimpun Our World in Data hingga 10 April 2021:
Berikut ini beberapa perkembangan terkait pandemi virus corona di sejumlah negara:
Australia
Penghapusan target itu karena keputusan pemerintah untuk mengikuti anjuran yang menyebut bahwa warga dengan usia di bawah 50 tahun lebih baik diberi vaksin Pfizer ketimbang vaksin AstraZeneca.
Perdana Menteri Scott Morrison, dalam sebuah unggahan di Facebook pada Minggu (11/4/2021) sore, menyebutkan, Australia belum menetapkan target terbaru terkait vaksinasi.
Sebelumnya, Negeri Kanguru telah menyiapkan banyak stok vaksin AstraZeneca untuk keperluan vaksinasi Covid-19.
"Meski kami berharap vaksinasi dapat diselesaikan sebelum akhir tahun, namun tampaknya tidak mungkin memasang target setinggi itu dengan banyaknya ketidakpastian yang ada," kata Morrison.
Pada Kamis (8/4/2021), Pemerintah Australia mengubah panduan vaksinasi, dan merekomendasikan vaksin Pfizer diberikan kepada warga berusia di bawah 50 tahun.
Keputusan tersebut diambil menyusul temuan otoritas obat-obatan Eropa yang menyebut ada kemungkinan keterkaitan antara vaksin AstraZeneca dengan laporan penggumpalan darah pada penerima vaksin itu.
India
Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Kesehatan India, larangan ekspor tersebut akan diberlakukan hingga situasi Covid-19 di India membaik.
Hingga Minggu, tercatat ada 1.108.087 kasus aktif Covid-19 dan terus meningkat. Kemenkes mengatakan, lonjakan kasus itu menyebabkan permintaan obat anti-virus remdesivir meningkat.
Pelarangan ekspor merupakan upaya Kemenkes untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan terhadap obat tersebut dalam beberapa hari ke depan.
Saat ini, ada tujuh perusahaan India yang memproduksi obat anti-virus remdesivir, di bawah lisensi dari perusahaan Gilead Sciences, Amerika Serikat.
Juru Bicara Presiden, Harry Roque, mengatakan, mulai Senin (12/4/2021) lockdown di wilayah Metro Manila, provinsi Bulacan, Rizal, Laguna, dan Cavite, akan dilonggarkan.
Pelonggaran itu akan diberlakukan hingga Jumat (30/4/2021).
Roque menambahkan, pemerintah tengah berupaya meningkatkan kapasitas tempat tidur pasien Covid-19 di fasilitas-fasilitas kesehatan, serta mengosongkan lebih banyak kamar rumah sakit.
Filipina termasuk salah satu negara terdampak parah Covid-19 di Asia. Rumah sakit di Ibu Kota kewalahan menampung pasien yang terus melonjak.
Sementara, pemerintah harus menghadapi keterlambatan pengiriman suplai vaksin Covid-19.
Pada Minggu (11/4/2021) Kementerian Kesehatan Filipina mencatat 11.681 kasus baru dan 201 kematian baru akibat Covid-19.
Total, negara itu mencatat 864.868 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, serta 14.945 kematian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.