KOMPAS.com - Bawang merah adalah bumbu masak pokok di sajian berempah Indonesia. Bawang merah hampir selalu digunakan dalam setiap masakan, bersanding dengan bawang putih.
Mengenal asal usulnya, bawang merah adalah tanaman yang berasal dari kawasan Iran, Pakistan, dan pegunungan-pegunungan di dekatnya.
Bawang merah kemudian menyebar ke seluruh penjuru dunia, baik ke daerah tropis maupun sub tropis. Salah satunya ke Indonesia.
Tanaman bawang merah berdaya guna hampir di seluruh bagiannya. Umbinya, adalah bawang merah yang biasa kita iris atau uleg menjadi bumbu. Daunnya, dapat pula diiris untuk dijadikan penyedap sajian seperti omelet atau telur dadar.
Jadi tak ada salahnya jika Anda selalu sedia tanaman bawang merah di rumah. Ketika Anda membutuhkan umbi atau daunnya, Anda tak perlu berlari ke pasar tradisional.
Baca juga: 3 Cara Potong Bawang Merah Tanpa Nangis, Pakai Alat Sederhana
Ini adalah cara praktis hemat bumbu dapur. Ketika nanti harga bawang merah kembali melonjak tinggi, Anda sudah memiliki banyak stok bawang merah di dalam dapur.
Untuk menanam bawang merah sendiri tak harus dimulai dari bibit, dan tak harus memiliki pekarangan luas.
Berikut cara menanam bawang merah yang praktis dan efisien:
1. Sediakan bahan baku
Anda hanya perlu menyediakan bawang merah yang sudah tua, tanah kompos, dan wadah menanam seperti pot, polybag atau gelas air mineral.
Pilihlah bawang merah yang sudah berwarna ungu tua dan tanpa bercak-bercak hitam. Bercak hitam menandakan bawang merah sudah terpapar penyakit atau jamur.
Ciri bawang merah yang sudah tua juga bertekstur lebih kering, tidak begitu basah.
Baca juga: Harga Bawang Merah Mahal, Ini Penyebabnya
2. Potong bawang merah
Anda bisa menyimpan bawang merah hingga tumbuh batang daun di ujungnya, atau Anda mengambil bawang merah tua tanpa daun dan potong bagian ujungnya.
Hal ini bertujuan untuk membuat pertunasan terjadi lebih cepat.
3. Letakkan di dalam pot
Letakkan beberapa siung bawang merah tua ke dalam pot atau polybag.
Dalam laman Gardeningknowhow, tanam bawang merah dalam kedalaman sekitar 2,5 hingga 5 cm hingga bagian bawah tertutup tanah namun bagian atas tidak terlalu jauh dari permukaan tanah.
Beri jarak cukup antara bawang merah satu dengan lainnya. Jangan diletakkan terlalu berdempetan.
4. Lakukan penyiraman
Bawang merah butuh banyak air. Jadi sirami bakal pertunasan ini setiap pagi dan sore. Lebih baik gunakan semprotan air untuk menghindari pemberian air terlalu banyak.
Jangan sampai air merendam pot, karena akan bisa membuat bawang merah jadi busuk.
5. Biarkan hingga tumbuh subur
Bawang merah biasanya bisa dipanen setelah usia 60 sampai 90 hari. Atau setelah daunnya ada yang layu dan sedikit kering.
Baca juga: 8 Manfaat Bawang Merah untuk Pengobatan
Jika Anda hanya membutuhkan daun bawang, Anda tak perlu menunggu hingga 90 hari. potong daun setelah ia tumbuh tinggi menjulang.
Namun untuk mendapatkan bawang merah matang, Anda memang harus bersabar selama dua hingga tiga bulan.
Setelah dipanen, bawang merah sebaiknya dikeringkan dulu dengan cara dijemur di bawah sinar matahari. Hal ini untuk menghindari proses pembusukan dan agar bawang merah bisa lebih awet disimpan di dalam dapur.
Penjemurannya sendiri bisa dilakukan satu hingga dua minggu. Atau hingga bawang merah sudah terlihat tak terlalu basah.
Agar stok bawang merah Anda banyak, sebaiknya tanam bawang merah dalam beberapa wadah sekaligus.
Letakkan di tempat yang tak terkena sinar matahari secara langsung karena bawang merah sensitif terhadap panas matahari.
Namun jangan pula menyimpannya di tempat gelap karena akan membuat bawang merah busuk, atau pucat tak berwarna.
Baca juga: Cara Menanam Rumput Gandum di Dalam Pot dan Baki
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.