Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Daftar PTN? Ini Perbedaan Seleksi SNMPTN dan SBMPTN 2021

Kompas.com - 22/03/2021, 19:27 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

2. SBMPTN

Adapun jalur SBMPTN dilakukan berdasarkan hasil Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) serta kriteria lain yang disepakati PTN.

Kuota daya tampung SBMPTN ditetapkan paling sedikit 40 persen.

Untuk diketahui, UTBK SBMPTN dapat diikuti siswa lulusan tahun 2019, 2020, dan 2021 dari pendidikan SMA/SMK dan sederajat, serta lulusan paket C tahun 2019, 2020, dan 2021 dengan usia maksimal 25 tahun.

Baca juga: Belum Lolos SNMPTN? Tenang, Masih Ada SBMPTN, Cek Infonya

Ditegaskan, keikutsertaan dalam UTBK menjadi syarat utama mengikuti SBMPTN, PTKIN, dan politeknik negeri.

Adapun peserta yang tidak lolos SNMPTN, diperbolehkan untuk mendaftar SBMPTN setelah pengumuman.

Periode tes yang ditentukan secara nasional, rencananya dilaksanakan dalam dua gelombang, dengan setiap gelombang berjalan selama tujuh hari secara berurutan dan setiap hari dilakukan dua sesi.

Peserta hanya diperbolehkan mengikuti UTBK 2021 sebanyak satu kali, dengan hasil UBTK 2021 hanya berlaku untuk mengikuti SBMPTN dan penerimaan di PTN tahun ini.

Baca juga: Cara Pembayaran UTBK SBMPTN 2021, Simak Tahapannya!

Pendaftaran UTBK untuk kelompok ujian Saintek atau Soshum dikenai biaya Rp 200.000, sedangkan untuk kelompok ujian campuran biayanya Rp 300.000.

Namun, bagi calon peserta Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) yang dinyatakan lolos persyaratan tidak dipungut biaya.

Menurut jadwal yang ada, pendaftaran UTBK-SBMPTN pada 15 Maret-1 April 2012, dengan pelaksanaan UTBK gelombang I pada 12-18 April 2021 dan pelaksanaan UTBK gelombang II pada 26 April-2 Mei 2021.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Mendaftar UTBK-SBMPTN 2021

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Rusia Temukan Cadangan Minyak 511 Miliar Barel di Antarktika, Ancam Masa Depan Benua Beku?

Tren
Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Duduk Perkara Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan, Buntut Harta Kekayaan Tak Wajar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com