KOMPAS.com - Organisasi Kepolisian Internasional (Interpol) memberi tanggapan terkait adanya jaringan kriminal yang memproduksi vaksin palsu Covid-19.
Interpol adalah organisasi antarpemerintah dari 194 negara anggota.
Pada 2 Desember 2020 lalu, Interpol telah memberi orange notice atau peringatan oranye, untuk mewaspadai tindakan kriminal yang berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Sekretaris Jenderal Interpol, Jürgen Stock mengatakan bahwa penjahat akan menargetkan distribsusi vaksin.
"Mengikuti peringatan kami bahwa penjahat akan menargetkan distribusi vaksin Covid-19, baik secara online maupun offline, Interpol terus memberikan dukungan penuh kepada otoritas nasional yang bekerja untuk melindungi kesehatan dan keselamatan warganya," kata Stock, di laman resmi Interpol.
Baca juga: Mengenal Apa Itu N439K, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Kebal terhadap Vaksin
NEWS: INTERPOL alert leads to dismantling of fake COVID-19 vaccine distribution network. Thousands of illicit vaccines seized and arrests made in South Africa and China. Read more https://t.co/JYt5vQ4dRx
— INTERPOL (@INTERPOL_HQ) March 3, 2021
Baca juga: Vaksin Pfizer Palsu Dijual Rp 28 Juta di Meksiko, 6 Orang Ditangkap
Otoritas Afrika Selatan telah menyita ratusan vaksin Covid-19 palsu.
Sekitar 400 ampul atau setara dengan sekitar 2.400 dosis yang mengandung vaksin palsu, ditemukan di sebuah gudang di Germiston, Gauteng, Afrika Selatan.
Di tempat yang sama, sebelumnya petugas juga menemukan sejumlah besar masker 3M palsu.
Otoritas Afrika Selatan pun telah menangkap tiga warga negara China dan seorang warga negara Zambia.
"Sejak Covid-19 mencapai pantai Afrika Selatan, pemerintah telah mengadopsi pendekatan penegakan hukum multi-disiplin yang terintegrasi,” kata Juru Bicara Nasional Kepolisian Afrika Selatan, Brigadir Vish Naidoo.
Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca, dari Diproduksi Inggris hingga Efek Sampingnya...