KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui penggunaan darurat vaksin Covid-19 buatan perusahaan farmasi Johnson & Johnson (J&J) pada Jumat (12/3/2021).
Diberitakan Kompas.com, Sabtu (13/3/2021) vaksin J&J merupakan vaksin Covid-19 ketiga yang mendapat dukungan secara resmi dari WHO.
Sebelumnya, dukungan serupa juga diberikan kepada vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech dan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford-AstraZeneca.
Baca juga: Mengenal Apa Itu N439K, Varian Baru Virus Corona yang Disebut Kebal terhadap Vaksin
Vaksin J&J juga menjadi vaksin Covid-19 pertama yang hanya membutuhkan satu kali suntikan.
Sedangkan vaksin yang saat ini beredar, seperti Pfizer-BioNTech, Sinovac, Oxford-AstraZeneca, dan Moderna, memerlukan dua kali suntikan.
"Setiap alat baru, aman dan efektif melawan Covid-19 adalah satu langkah lebih dekat untuk mengendalikan pandemi," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Baca juga: Saat Johnson & Johnson dan Eli Lilly Hentikan Uji Coba Obat Antibodi dan Vaksin Covid-19...