[HOAKS] Vaksinasi bagi 1.000 Lansia Per Hari di DKI Jakarta Tanpa Daftar, Cukup dengan Bawa KTP

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Di media sosial Facebook, tersebar informasi hoaks soal vaksinasi bagi warga lanjut usia (lansia) di DKI Jakarta.

Dalam pesan yang juga tersebar di WhatsApp itu, disebutkan ada program vaksinasi bagi 1.000 lansia per hari di Kantor Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia, Kementerian Kesehatan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Program itu diklaim dapat menerima peserta vaksinasi tanpa mendaftar mulai 1 Maret 2021. Setiap orang hanya perlu membawa kartu tanda penduduk (KTP), bahkan menerima warga non-DKI Jakarta.

Dari konfirmasi dan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan, informasi tersebut adalah hoaks.

Peserta vaksinasi lansia di DKI Jakarta harus melakukan pendaftaran secara online, tidak bisa langsung datang dengan membawa KTP.

Narasi yang beredar

Setelah ditelusuri, setidaknya ada empat akun Facebook yang menyebarkan informasi tersebut.

Di antaranya yakni akun Facebook Aang Kusnandar, Yulita S L, Yulita Aja, dan Patrit Siregar.

Berikut narasinya:

"Informasi: Sahabat yg tinggal di Jakarta, ada vaksinasi lansia di kantor Badan PPSDMK Kemkes, jl H.Jebat, mulai kemarin 1 Maret 2021.

Setiap hari ada, jatahnya 1000 org/hari. Jadi datang saja go show bawa ktp. Ternyata krn jatah banyak, ktp non DKI juga tadi diterima.

Ajak ya saudara, teman, tetangga, syarat lansia > 60 th bawa ktp. Yg hipertensi minum dulu obat pagi, tensi <180/110 dan DM tanpa hrs bawa hasil lab.akan diterima.

Mari sukseskan vaksinasi covid utk mempercepat herd community dan melindungi kelompok rentan yg tidak layak vaksinasi."

FACEBOOK Tangkapan layar unggahan hoaks yang menyebut vaksinasi lansia di DKI Jakarta tanpa harus melakukan pendaftaran, cukup membawa KTP.

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi menegaskan bahwa informasi itu tidak benar.

"Hoax," kata Nadia singkat saat dihubungi Kompas.com, Jumat (5/3/2021) malam.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui unggahannya di Twitter juga membuat utas yang berisi penjelasan mengenai beredarnya kabar tersebut.