Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Faktor yang Menyebabkan Fobia, Rasa Takut yang Berlebihan

Kompas.com - 28/02/2021, 08:05 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Rasa takut atau khawatir wajar dimiliki oleh seorang manusia.

Namun, bagaimana jika perasaan itu timbul secara berlebihan dalam waktu yang berkepanjangan?

Ketakutan atau kecemasan seperti itu dikenal sebagai fobia.

Baca juga: Viral, Unggahan Prosesi Ijab Kabul dengan Memakai Jas Hujan karena Takut Corona

Berdasarkan Medical News Today, fobia adalah salah satu jenis gangguan mental. Artinya ini bukan kondisi yang normal dan diperlukan penanganan khusus.

Fobia kebanyakan mulai terdeteksi pada usia kanak-kanak, namun ada juga yang baru mulai terlihat saat remaja atau dewasa awal.

Ada orang yang memiliki fobia terhadap suatu benda, bentuk, tempat, atau situasi tertentu. Misalnya fobia nasi, pola polkadot, ketinggian, dan sebagainya.

Lalu apa yang menyebabkan beragam fobia itu muncul pada seorang manusia?

Mengapa si A memiliki fobia terhadap B, si C memiliki fobia terhadap D, tapi si E bisa tidak memiliki fobia terhadap apa pun?

Baca juga: Jangan Takut Mandi Air Dingin, Bikin Jarang Sakit hingga Redakan Nyeri

1. Pengalaman/peristiwa buruk

Peristiwa buruk atau menyeramkan yang pernah dialami oleh seseorang di suatu waktu bisa jadi menghasilkan fobia pada diri orang tersebut.

Dari pengalaman itu, seseorang mempelajari bahwa ada hal buruk, menakutkan, dan sebagainya yang membuatnya sebisa mungkin tidak ingin menemui pengalaman yang sama di waktu selanjutnya.

Baca juga: Dilema PSK di Tengah Pandemi Corona, antara Takut Tertular dan Kehilangan Pelanggan

2. Hasil belajar atau genetika

Fobia bisa juga berasal dari hasil belajar seorang anak terhadap apa yang dialami oleh orangtua atau orang terdekatnya.

Jika si ibu atau ayah memiliki fobia terhadap kucing, misalnya, bisa jadi sang anak juga memiliki fobia serupa, karena melihat dan mempelajari sikap yang ditunjukkan orangtua mereka.

Namun, dikutip dari Mayo Clinic fobia yang disebabkan oleh orangtua ini juga tidak menutup kemungkinan adanya kesamaan unsur genetika.

Baca juga: Mengenal Rusty-spotted Cat, Kucing Terkecil di Dunia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

NASA Tunjukkan Rasanya Masuk ke Dalam Lubang Hitam

Tren
Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Usai Ditekuk Arsenal, Atap Stadion Manchester United Jebol dan Air Membanjiri Lapangan

Tren
Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Venezuela Akan Jadi Negara Pertama yang Kehilangan Gletser, Berikutnya Indonesia

Tren
Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Film Vina: Sebelum 7 Hari Dikritik, Ini Kata Lembaga Sensor Film

Tren
4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

4 Dokumen yang Dibawa Saat UTBK SNBT 2024 Gelombang 2, Apa Saja?

Tren
Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Pj Gubernur Jabar Perketat Pelaksanaan Study Tour, Simak Aturannya

Tren
Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Kasus Perempuan yang Meninggal usai Cabut Gigi Berlanjut, Suami Akan Laporkan Klinik ke Polisi

Tren
Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Daftar 19 Operasi yang Ditanggung BPJS Kesehatan 2024

Tren
Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Jasa Raharja Beri Santunan untuk Korban Kecelakaan Maut di Subang, Ini Besarannya

Tren
Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Media Asing Soroti Penampilan Perdana Timnas Sepak Bola Putri Indonesia di Piala Asia U17 2024

Tren
Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Seorang Bocah Berusia 7 Tahun Meninggal Setelah Keracunan Mi Instan di India

Tren
Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com