Melansir Biography, pada November 2011, setahun setelah Suu Kyi dibebaskan dari tahanan rumah, partai NLD mengumumkan bahwa mereka akan mendaftar ulang sebagai partai politik.
Sebelumnya, partai itu membubarkan diri sebagai bentuk protes terhadap pemerintah.
Pada Januari 2012, Suu Kyi secara resmi mendaftar untuk mencalonkan diri di parlemen. Pada 1 April 2012, NLD mengumumkan bahwa Suu Kyi telah memenangkan pemilu.
Sebuah siaran berita di MRTV yang dikelola pemerintah mengonfirmasi kemenangannya, dan pada 2 Mei 2012, Suu Kyi menjabat.
Dengan Suu Kyi memenangkan pemilihan kembali sebagai pemimpin partainya pada 2013, negara itu kembali mengadakan pemilihan parlemen pada 8 November 2015.
Kurang dari seminggu kemudian, pada 13 November, NLD secara resmi dapat mengumumkan kemenangan telak, setelah memenangkan 378 kursi di parlemen yang memiliki 664 kursi.
Pada awal Maret 2016, partai tersebut memilih presiden baru negara itu, Htin Kyaw, yang telah lama menjadi penasihat Suu Kyi.
Karena Suu Kyi secara konstitusional dilarang menduduki kursi kepresidenan, maka pada April 2016 posisi Kanselir diciptakan, untuk memungkinkannya mengisi peran yang lebih besar dalam urusan negara.
Dengan jabatan itu, Suu Kyi secara de facto adalah pemimpin Myanmar, yang berkuasa lebih tinggi dari presiden.
Baca juga: Pemilu Myanmar: Partai NLD yang Dipimpin Aung San Suu Kyi Klaim Kemenangan