Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa di Talaud, Sulawesi Utara, Kerusakan Terjadi di Dua Kecamatan

Kompas.com - 22/01/2021, 10:37 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr. Raditya Jati mengatakan, dampak gempa yang terjadi di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, Kamis (21/1/2021), pukul 19.23 WIB, terjadi kerusakan bangunan dengan kategori ringan hingga sedang.

Laporan kerusakan ini berdasarkan data yang diterima BNPB pada Kamis malam pukul 21.44 WITA.  

Seperti diberitakan, pada malam tadi terjadi gempa dengan magnitudo 7,0 yang mengguncang Kepulauan Talaud.

Adapun kerusakan dilaporkan terjadi di dua kecamatan di Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Kerusakan teridentifikasi di Desa Bantik, Kecamatan Beo, berupa dinding belakang rumah roboh. Dua kerusakan lain berada di Desa Rae, Kecamatan Beo Utara," kata Raditya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021) pagi.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 Guncang Talaud, Simak Analisis Lengkap BMKG

Raditya menjelaskan, laporan BPBD menyebutkan, kerusakan di desa ini pada kategori rusak ringan.

Sementara itu, mengenai dampak terhadap korban jiwa, BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud saat ini masih melakukan monitoring di lapangan.

Pusat Pengendali Operasi (Pusdalop) BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud melaporkan, warganya merasakan guncangan kuat selama 3 detik.

BNPB saat ini terus memonitor dan melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Talaud.

"Saat ini, BPBD setempat terus menghimpun informasi dari desa-desa yang teridentifikasi merasakan guncangan gempa," ujar Raditya.

Berdasarkan data dari BMKG, gempa dengan magnitudo 7,0 M ini pusatnya berada 132 km timur laut Melonguane, Sulawesi Utara.

Baca juga: BMKG: 1-21 Januari, Hampir Setiap Hari Terjadi Gempa di Indonesia

Gempa yang terjadi di Talaud dirasakan hingga beberapa daerah dengan skala Modified Mercali Intensity (MMI) sebagai berikut:

  • Melonguane, Tahuna, Ondong skala intensitas IV MMI
  • Manado, Bitung skala intensitas III MMI
  • Galela , Gorontalo, Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat skala intensitas II-III MMI
  • Bolaang Uki skala intensitas II MMI
  • Ternate, Sofifi, Halmahera Tengah I-II MMI

Skala IV MMI mendeskripsikan, jika pada siang hari gempa dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah.

Sedangkan skala III MMI menggambarkan getaran dirasakan nyata di dalam rumah, serta getaran terasa seakan-akan truk tengah berlalu.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,0 di Kepulauan Talaud, Ini Sumber Pemicunya

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Antisipasi Gempa Bumi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com