Demonstrasi berawal dari apel ribuan mahasiswa dan pelajar yang berlangsung dari kampus Universitas Indonesia (UI) di Jalan Salemba menuju kampus Universitas Trisakti di bilangan Grogol pada tengah hari, 15 Januari 1974.
Mahasiswa dan pelajar memaklumatkan Apel Tritura 1974.
Dalam maklumat itu para mahasiswa menuntut pemerintah menurunkan harga, membubarkan asisten presiden, dan menggantung para koruptor.
Baca juga: Pengaktifan Tim Pemburu Koruptor, Urgensi Reformasi Kepolisian, dan Kaburnya Djoko Tjandra...
Setelah apel bubar, mereka membakar patung Perdana Menteri (PM) Jepang Kakuei Tanaka, lalu menuju Istana Kepresidenan tempat Presiden Soeharto bertemu PM Kakuei Tanaka.
Para demonstran ditembaki dengan peluru. Namun mahasiswa membantah telah melakukan kekerasan, karena saat itu mereka melakukan demo di sekitar Jalan MH Thamrin. Sedangkan kerusuhan terjadi di sekitar Pasar Senen.
Kerusuhan Malari 1974 menyebabkan korban tewas sebanyak 11 orang, 685 mobil hangus, 120 toko hancur dan rusak, serta 128 korban mengalami luka berat dan ringan.
Baca juga: Seni Perlawanan Anak Muda di Balik Poster Lucu Pendemo