Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kalsel, Simak Analisis BMKG dan Peringatan Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan

Kompas.com - 15/01/2021, 09:56 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel) menuai perhatian publik, termasuk warganet di media sosial Twitter.

Pada Jumat (15/1/2021) pagi, pantauan Kompas.com di Twitter, "Kalimantan Selatan" dan "Kalsel" masuk dalam daftar tren di Indonesia, dengan lebih dari 15.000 twit membicarakan bencana alam ini.

Informasi yang diperoleh dari Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana, telah terjadi cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang pada 12-14 Januari 2021, yang berdampak banjir di wilayah Kalimantan Selatan.

Banjir terjadi di sebagian besar wilayah Kota/Kabupaten Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar,Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, Balangan dan Tabalong.

"Berdasarkan laporan BPBD dampak yang ditimbulkan yaitu terendamnya 10.000 lebih rumah di wilayah Kalimantan Selatan dengan ketinggian bervariasi antara 0,5-3 meter," kata Taufan kepada Kompas.com, Jumat (15/1/2021).

Selain itu, banjir menyebabkan ruas jalan utama provinsi tergenang dan jembatan utama provinsi roboh.

Baca juga: Banjir Kalsel, Meluasnya Lahan Sawit, dan Masifnya Pertambangan...

Cuaca ekstrem

Taufan menjelaskan, curah hujan dengan intensitas tinggi tercatat pada 13 Januari 2021 sebesar 51 mm dan sebesar 249 mm pada 14 Januari 2021 di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin.

Sementara itu, curah hujan tercatat sebesar 15,9 mm pada 13 Januari 2021 dan 255,3 mm pada 14 Januari 2021 di Stasiun Klimatologi Banjarbaru.

"Berdasarkan data tersebut, terlihat bahwa akumulasi jumlah curah hujan selama dua hari di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor berjumlah 300 mm, yang jika dibandingkan pada normal jumlah curah hujan bulanan Januari sebesar 394 mm, maka kondisi ini tergolong dalam kondisi ekstrem," kata Taufan.

Taufan mengungkapkan, cuaca ekstrem ini dipicu oleh kondisi dinamika atmosfer di wilayah Kalimantan Selatan yang labil.

Adanya pergerakan suplai uap air dari Pasifik Timur ke Pasifik Barat (La Nina) dan suhu muka laut yang lebih hangat dari normalnya, mengakibatkan aktivitas potensi pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia terutama wilayah Kalimantan Selatan menjadi lebih signifikan.

"Selain itu, adanya pusaran angin tertutup (Eddy) di sekitar Kalimantan mengakibatkan terbentuknya daerah pertemuan angin (konvergensi) di wilayah Laut Jawa hingga Kalimantan bagian Selatan dan Timur," papar Taufan.

Baca juga: Banjir Rob Genangi Sejumlah Wilayah di Karimun

Kondisi ini, lanjut dia, berpotensi memupuk massa uap air dari Laut Jawa yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan awan-awan konvektif yang masif di sekitar Kalimantan Selatan.

Secara umum, bulan Desember 2020 dan Januari 2021 merupakan puncak musim hujan di wilayah Kalimantan Selatan, sehingga hujan yang terjadi pada bulan-bulan tersebut merupakan hujan yang turun secara kontinyu.

Potensi hujan ringan hingga lebat

Taufan menambahkan, hampir seluruh wilayah Kalimantan Selatan masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas yang bervariasi dari ringan hingga lebat tiga hari ke depan.

Meski demikian, yang perlu diwaspadai antara lain daerah-daerah Kalimantan Selatan bagian selatan dan barat seperti wilayah Banjarmasin, Banjarbaru, Kab.Banjar, Tanah Laut, Barito Kuala, Tapin, dan Hulu Sungai Selatan.

"Wilayah-wilayah ini berpotensi terjadi hujan lebat terutama pada dini hari menjelang pagi," ujar Taufan.

Masyarakat diimbau tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang, dan jalan licin.

"Masyarakat juga diimbau agar terus memperbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial infoBMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat," kata Taufan.

Baca juga: Dusun Tuhu Bengkayang Kalbar Dikepung Banjir, 38 Kepala Keluarga Terisolir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com