Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syekh Ali Jaber dan Kenangan tentang Sosoknya

Kompas.com - 15/01/2021, 13:02 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ulama dan pendakwah Indonesia Syekh Ali Jaber meninggal dunia, Kamis (14/1/2021) pagi.

Sebelumnya, ia sempat menjalani perawatan di rumah sakit selama 19 hari akibat virus corona.

Akan tetapi, ia telah dinyatakan sembuh dan kondisinya terus membaik.

Ulama yang memiliki nama lengkap Syekh Ali Saleh Mohammed Ali Jaber ini diterima oleh banyak kalangan karena metode dakwahnya yang santun.

Tak heran, jika banyak orang merasa kehilangan akan sosoknya. Berikut beberapa kenangan tentang Syekh Ali Jaber.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenang Syekh Ali Jaber (1976-2021)

Tangan Syekh Ali Jaber dicium oleh pencuri mobilnya

Pada 2016, Syekh Ali Jaber menjadi korban pencurian mobil di kantornya, Yayasan Syekh Ali Jaber, Jakarta Timur.

Saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Syekh Ali Jaber bertemu dengan tiga pelaku pencuri mobilnya.

Ada momen menarik yang tercipta pada pertemuan itu.

Dengan tangan diborgol, ketiga pelaku mendekati Syekh Ali Jaber lalu mencium tangannya sambil meminta maaf, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 20 Agustus 2016.

Peristiwa langka itu membuat hadirin tertawa karena baru kali itu melihat seorang pencuri mencium tangan dan meminta maaf kepada korbannya.

"Saya doakan semoga Allah mengampuni karena semua orang pernah berbuat salah. Yang penting jangan lupa shalat," kata Syekh Ali Jaber.

Memaafkan penusuknya dan meminta jaga kesehatan

Pada September 2020, Syekh Ali Jaber juga menjadi korban penusukan saat mengisi ceramah di salah satu masjid di Bandar Lampung.

Syekh Ali Jaber sempat menangkis serangan pelaku, sehingga hanya mengalami luka ringan di bahu kanan.

Saat persidangan online, terdakwa yang berinisial AA meminta maaf secara langsung kepada Syekh Ali Jaber.

"Saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Syekh Ali Jaber atas apa yang sudah saya lakukan," kata AA dalam persidangan, dikutip dari pemberitaan Kompas.com, 26 November 2020.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Ini Daftar Kenaikan HET Beras Premium dan Medium hingga 31 Mei 2024

Tren
Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Ramai soal Nadiem Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris, Ini Kata Kemendikbud Ristek

Tren
Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Media Korsel Soroti Pertemuan Hwang Seon-hong dan Shin Tae-yong di Piala Asia U23

Tren
10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

10 Ras Anjing Pendamping yang Cocok Dipelihara di Usia Tua

Tren
5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

5 Manfaat Kesehatan Daging Buah Kelapa Muda, Salah Satunya Menurunkan Kolesterol

Tren
Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Viral, Video Sopir Bus Cekcok dengan Pengendara Motor di Purworejo, Ini Kata Polisi

Tren
PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

PDI-P Laporkan Hasil Pilpres 2024 ke PTUN Usai Putusan MK, Apa Efeknya?

Tren
UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

UKT Unsoed Tembus Belasan-Puluhan Juta, Kampus Sebut Mahasiswa Bisa Ajukan Keringanan

Tren
Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Sejarah dan Makna Setiap Warna pada Lima Cincin di Logo Olimpiade

Tren
Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Ramai Anjuran Pakai Masker karena Gas Beracun SO2 Menyebar di Kalimantan, Ini Kata BMKG

Tren
Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Kenya Diterjang Banjir Bandang Lebih dari Sebulan, 38 Meninggal dan Ribuan Mengungsi

Tren
Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Dari Jakarta ke Penang, WNI Akhirnya Berhasil Obati Katarak di Korea

Tren
Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Warganet Kaitkan Kenaikan UKT Unsoed dengan Peralihan Menuju PTN-BH, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Israel Diduga Gunakan WhatsApp untuk Targetkan Serangan ke Palestina

Tren
Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Apa Itu Asuransi? Berikut Cara Kerja dan Manfaatnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com