Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Pencarian Sriwijaya Air SJ 182: Penemuan Black Box hingga 139 Kantong Jenazah

Kompas.com - 13/01/2021, 09:15 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak masih terus berlangsung hingga Rabu (13/1/2021).

Sejumlah pecahan pesawat dan bagian tubuh manusia kerap ditemukan dari hari ke harinya.

Selain itu, ada juga temuan kabel, pecahan ban, tumpahan minyak, dan beberapa properti atau barang bawaan penumpang.

Baca juga: 7 Temuan Sementara Diduga Terkait dengan Sriwijaya Air SJ 182

Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat mengalami hilang kontak pada Sabtu, (9/1/2021) pukul 14.00 WIB

Dari laporan tersebut ditelusuri bahwa pesawat tersebut jatuh di perairan dekat Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Baca juga: Mengenal Pulau Laki, Tempat Latihan Tempur TNI AL yang Diduga Jadi Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air

Berikut update pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182:


Black Box ditemukan

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com (11/1/2021), tim SAR gabungan telah menemumkan black box dan bagian pesawat yang berukuran lebih besar di dasar laut.

Adapun informasi lokasi black box ini sudah ditandai oleh petugas.

Berbekal informasi tersebut, tim SAR kemudian terus mencari menggunakan sinyal agar berikatan atau terhubung dengan sinyal black box.

Black box pun terdeteksi di kedalaman sekitar 17-20 meter.

Selain black box, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengidentifikasi bagian-bagian pesawat yang sudah ditemukan.

Baca juga: Jadi Komponen Penting Pesawat, Bagaimana Cara Kerja Black Box?

Kantongi transkrip pembicaraan pilot

Selain black box, KNKT juga telah mengantongi transkrip rekaman pembicaraan antara pilot Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dan petugas pengatur lalu lintas udara.

Rekaman tersebut merupakan percakapan pilot sesaat sebelum pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh.

Karena sudah menemukan komponen pesawat, nantinya barang bukti ini digunakan untuk investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Adapun komponen pesawat yang telah diterima yakni, GPS dan radio meter, alat peluncur darurat, dan bagian ekor pesawat.

Baca juga: Sriwijaya Air SJ 182 Berusia 26 Tahun, Apakah Usia Berpengaruh terhadap Kecelakaan Pesawat?

Identifikasi korban dengan 12 titik kesamaan

Dikutip dari Kompas.com (11/1/2021), Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri menemukan 12 titik kesamaan pada korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi.

Identitas dari satu korban yang telah teridentifikasi melalui sidik jari yakni bernama Okky Bisma.

Okky Bisma merupakan warga Kramatjati, Jakarta Timur.

Selain itu, nama Okky Bisma juga terdaftar dalam data manifes nomor 4 penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: Sriwijaya Air Hilang Kontak, Ini Deretan Kecelakaan Pesawat di Indonesia dalam Satu Tahun Terakhir

Temukan uang tunai

Masih dari Kompas.com (12/1/2021), tim SAR penyelam profesional Brimob dan polair berhasil mendapatkan bagian tubuh korban dan barang-barang milik korban.

Barang-barang yang ditermukan termasuk uang tunai, yakni tiga lembar uang pecahan Rp 100.000 dan satu lembar uang pecahan Rp 50.000.

Dir Polairud Baharkam Polri Brigjen Pol Yassin mengungkapkan bahwa pencarian saat ini masih berfokus untuk menemukan korban.

Baca juga: Tak Hanya Pekerja, Korban PHK Juga Berhak Dapat Bantuan Subsidi Upah, Ini Caranya...

Penemuan KTP dan bekas rapid test milik korban

Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air Laksamana Pertama Yayan Sofyan mengatakan, pihaknya telah menemukan beberapa barang yang diduga milik penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

Temuan barang tersebut antara lain, KTP Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Ketapang, handphone, potongan baju dan bekas rapid test.

Selanjutnya, ada juga barang temuan yakni dompet atas identitas ibu Yuni Dwi Saputri, serta Rahmania Ekananda.

Tim SAR juga menemukan salah satu identitas yang diduga milik seorang pramugari Sriwijaya Air SJ 182.

Baca juga: Kisah Pramugari dan Pilot Singapura yang Terdampak Corona...

Ditemukan FDR Black Box

Dilansir dari Kompas.com (12/1/2021), Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan, pihaknya telah menemukan pecahan flight data recorder (FDR), yang merupakan bagian dari black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182.

Tak hanya itu, mereka juga memerlukan pencarian terhadap perangkat cockpit voice recorder (CVR).

Diketahui, black box terdiri dari dua perangkat, yakni CVR atau perangkat percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR yang berisikan rekaman data penerbangan.

Baca juga: [HOAKS] Foto Bayi Disebut Selamat dari Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ 182

139 kantong jenazah

Sementara itu, Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyampaikan, pihaknya telah mengevakuasi 65 kantong jenazah.

Dari penambahan angka tersebut, total kantong jenazah yang sudah dievakuasi sebanyak 139 kantong.

Sementara, untuk serpihan kecil pesawat juga mengalami penambahan, yakni menjadi 26.

Untuk serpihan besar pesawat tercatat sudah sebanyak 26 buah.

Baca juga: Alih Fungsi Masjid di Saat Corona, dari Bank Makanan hingga Tempat Penyimpanan Mayat

(Sumber: Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya, Nirmala Maulana Achmad, Ira Gita Natalia Sembiring, Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Icha Rastika, Rindi Nuris Velarosdela, Irfan Maullana, Nursita Sari, Diamanty Meiliana, Bayu Galih, Sandro Gatra)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Berencana Tinggal di Bulan, Apa yang Akan Manusia Makan?

Tren
Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Ustaz Asal Riau Jadi Penceramah Tetap di Masjid Nabawi, Kajiaannya Diikuti Ratusan Orang

Tren
Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Gratis, Ini 3 Jenis Layanan yang Ditanggung BPJS Kesehatan Sesuai Perpres Terbaru

Tren
Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Respons Kemenkominfo soal Akun Media Sosial Kampus Jadi Sasaran Peretasan Judi Online

Tren
Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Ketahui, Ini 8 Suplemen yang Bisa Sebabkan Sakit Perut

Tren
Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Batu Kuno Ungkap Alasan Bolos Kerja 3.200 Tahun Lalu, Istri Berdarah dan Membalsam Mayat Kerabat

Tren
Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Ditemukan di Testis, Apa Bahaya Mikroplastik bagi Manusia?

Tren
Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Pegi Teriak Fitnah, Ini Fakta Baru Penangkapan Tersangka Kasus Pembunuhan Vina

Tren
Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Ikang Fawzi Antre Layanan di Kantor BPJS Selama 6 Jam, BPJS Kesehatan: Terjadi Gangguan

Tren
Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Beredar Isu Badai Matahari 2025 Hilangkan Akses Internet Berbulan-bulan, Ini Penjelasan Ahli

Tren
Mengenal Jampidsus, Unsur 'Pemberantas Korupsi' Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Mengenal Jampidsus, Unsur "Pemberantas Korupsi" Kejagung yang Diduga Dikuntit Densus 88

Tren
Starlink dan Literasi Geospasial

Starlink dan Literasi Geospasial

Tren
Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Saat Pegi Berkali-kali Membantah Telah Bunuh Vina, Sebut Fitnah dan Rela Mati...

Tren
5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

5 Kasus Besar yang Tengah Ditangani Jampidsus di Tengah Dugaan Penguntitan Densus 88

Tren
Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Jarang Diketahui, Ini Potensi Manfaat Konsumsi Kunyit Putih Setiap Hari

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com