Meskipun pengalaman kehilangan adalah pengalaman yang kerap terjadi dan alamiah sifatnya, saat sungguh-sungguh mengalami, pengalaman itu ternyata tidak mudah dijalani dan dilalui.
Untuk pengalaman-pengalaman kehilangan, pandemi sejatinya melatihkan kita berkali-kali untuk hal ini.
Sepuluh bulan Covid-19 masuk Indonesia sejak 2 Maret 2020, kita berlatih saat mendapati pengalaman kehilangan demi kehilangan.
Kehilangan orang-orang terkasih, kehilangan pekerjaan-pekerjaan, kehilangan rencana-rencana, dan kehilangan mimpi-mimpi.
Namun, pada saat bersamaan, kita juga berlatih untuk menumbuhkan hal-hal baru dengan pijakan harapan.
Untuk orang-orang terkasih yang sudah meninggalkan kita, kita memang tidak bisa berbuat apa pun selain mendoakan kedamaian abadi.
Untuk kita yang masih berjuang menghadapi pandemi ini, ditemukannya sejumlah vaksin dan segera akan disuntikkannya vaksin itu adalah hal baru yang menumbuhkan harapan akan membaiknya kehidupan.
Rabu, 13 Januari 2020 akan jadi saat pertama bagi Indonesia untuk memulai vaksinasi menggunakan vaksin Coronavax produksi Sinovac Biotech Incorporated yang bekerja sama dengan PT Bio Farma.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) untuk vaksin Covid-19 Sinovac, 11 Januari 2021.
Pemberian izin penggunaan darurat ini didasarkan atas data analisis dan uji klinis yang dilakukan di Bandung serta didukung dengan data dari Turki dan Brasil.
Sesuai janjinya dan untuk membuktikan keamanan, Presiden Joko Widodo akan menjadi orang pertama di Indonesia yang akan menerima vaksin yang juga telah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dengan langkah yang panjang penuh kehati-hatian untuk menemukan vaksin dan keamanan penggunaannya, harapan akan perbaikan di sejumlah kehidupan terlihat.
Vaksinasi yang akan memakan waktu sekitar satu tahun akan dimulai dari para tenaga medis yang paling rentan karena ada di garda terakhir untuk menjaga kesehatan kita.
Tahap berikutnya, vaksinasi akan dilakukan untuk petugas yang karena fungsi dan layanannya harus bertemu langsung dengan masyarakat seperti anggota Polri dan TNI.
Sambil menunggu giliran kapan vaksinasi akan dilakukan untuk diri kita masing-masing, anjuran tepat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan perlu terus kita jalankan.