Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Pemberitaan Media Asing mengenai Jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182

Kompas.com - 10/01/2021, 09:30 WIB
Mela Arnani,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kecelakaan pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 182 di Indonesia menuai perhatian dunia.

Sejumlah media asing turut mengabarkan jatuhnya pesawat rute Jakarta-Pontianak di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021) siang.

Peristiwa kecelakaan ini juga menjadi salah satu fokus pemberitaan di sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi dan Malaysia. 

Seperti diketahui, pesawat berjenis Boeing 737-500 ini hilang kontak sekitar empat menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta.

Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182, dari Lokasi Pencarian hingga Profil Pesawat

Bagaimana media asing memberitakannya?

1. BBC

BBC menuliskan, sebuah pesawat penumpang Boeing 737 yang mengangkut 62 orang diyakini telah jatuh ke laut tak lama setelah lepas landas dari Ibu Kota Indonesia, Jakarta.

Sriwijaya Air menghilang dari radar empat menit dalam perjalanannya ke Pontianak di Provinsi Kalimantan Barat.

Diperkirakan, pesawat telah turun lebih dari 3.000 meter (10.000 kaki) dalam waktu kurang dari satu menit.

BBC menyebut saksi mata, seorang nelayan bernama Solihin mendengar setidaknya satu ledakan.

Lebih lanjut, dituliskan bahwa pesawat hilang sekitar 20 km (12 mil) di utara Ibu Kota Jakarta, tak juah dari tempat jatuhnya Lion Air Indonesia pada Oktober 2018.

Link pemberitaan BBC dapat diakses di sini.

Baca juga: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh, Ini Sejarah Maskapai yang Berdiri 10 November 2003

Jatuhnya Sriwijaya Air banyak diberitakan media-media Amerika Serikatscreenshoot Jatuhnya Sriwijaya Air banyak diberitakan media-media Amerika Serikat

2. CNN

CNN mengabarkan pada Sabtu (9/1/2021), penerbangan Sriwijaya Air 182 dari Jakarta ke Pontianak, Kalimantan hilang kontak pada pukul 14.40 Waktu Indonesia Barat.

CNN menuliskan, pesawat diyakini jatuh di antara Pulau Laki dan Lancang, di rantai Kepulauan Seribu barat laut ibu kota, Jakarta.

Disebutkan tiga nelayan dari Pulau Lancang mengatakan mendengar ledakan dan mengalami gelombang besar secara tiba-tiba saat pesawat hilang.

"Saya mendengar ledakan yang sangat keras. Saya kira itu bom atau guntur besar. Kami kemudian melihat gelombang besar, setinggi sekitar 2 meter, menghantam perahu kami," ujar Hendrik Mulyadi seperti dikutip dari CNN.

Baca juga: Sriwijaya Air Jatuh, Keluarga Penumpang Diimbau Beri Informasi untuk Proses Identifikasi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com