Aktivitas berkeseniannya, bertani dan terlibat dalam sejumlah besar gerakan demokrasi adalah laku atau jalan hidup. Karena laku, tidak pernah ada lelah dan kecewa berkepanjangan.
Soal laku itu terangkum dalam pernyataan yang mengandung kebenaran, "Petani selalu menanam meskipun gagal panen."
Dari Farid Stevy yang menjadi visual artist dari jalanan kami mengamini sebuah mantra yang soal "Ketidakpastian yang menyenangkan". Ketidakpastian sebagai realita hidup tidak bisa ditolak karena itu harus direspons sebagai sesuatu yang menyenangkan.
Kesadaran ini didapat Farid saat membuat mural di jalan-jalan. Mural bisa berumur beberapa jam atau beberapa tahun. Ketidakpastian sebagai realitas perlu diterima sebagai sesuatu yang menyenangkan, apapun konsekuensi dari ketidakpastian itu.
Dari Soimah, pesinden serba bisa asal Pati, dibesarkan di Yogyakarta dan memuncaki karir di dunia hiburan Jakarta, saya belajar soal memberi dan berbagi atas apa yang kita terima selama ini.
Untuk itu, Soimah yang sejatinya sudah jenuh di Jakarta, bercita-cita sesegera mungkin kembali ke Yogyakarta untuk memberikan dirinya kepada masyarakat yang sudah membesarkannya.
Kepedulian kepada sesama siapa pun dia adalah ungkapan atas apa yang sudah kita terima dari masyarakat selama ini. Kepedulian ini kita sadari juga sebagi sumber kekuatan kita sebagai manusia dengan dasar kemanusiaan kita.
Lantas, bagaimana kita bisa berguna untuk orang lain? Penutup percakapan saya di Beginu episode tujuh dengan Ignasius Jonan ini mungkin bisa jadi panduan.
Jonan menyebut, ketika muda, definisi berguna untuk orang lain itu untuk orang-orang yang dikenal, yang ada di hati, yang dicintai.
Beranjak dewasa, berguna untuk orang lain itu meluas termasuk mereka yang tidak pernah dikenal dan tidak pernah ada di hati.
Kalau berguna hanya untuk orang yang saya cintai, orang tidak bertuhan pun juga begitu pasti. Bedanya dengan saya yang mengakui adanya Tuhan apa coba?
Pertanyaan ini mungkin baik kita renungkan dan segera jawab dengan tindakan setelah tertemukan.
Selamat Tahun Baru.
Salam bukan begini, bukan begitu.
Beginu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.