Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parosmia Disebut sebagai Gejala Baru Covid-19, Apa Itu?

Kompas.com - 03/01/2021, 13:55 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penderita Covid-19 yang berkepanjangan melaporkan adanya gejala baru yang mereka rasakan, yaitu parosmia

Gejala itu adalah halusinasi mencium bau menyengat seperti bau ikan yang amis, belerang, dan bau manis yang tidak enak.

Melansir Sky News, (28/12/2020), patut diduga gejala ini adalah gejala virus corona tahap lanjutan.

Baca juga: Studi: Obesitas Dapat Memperparah Gejala Covid-19, Ini Alasannya...

Gejala parosmia

Efek samping yang tidak biasa ini dikenal sebagai parosmia, atau distorsi penciuman, dan mungkin memengaruhi kaum muda dan petugas kesehatan secara tidak proporsional.

Ahli bedah telinga, hidung dan tenggorokan (THT) di Edge Hill University Medical School, Profesor Nirmal Kumar menyebut gejala tersebut "sangat aneh dan sangat unik".

Perlu diketahui, Kumar adalah presiden THT Inggris yang termasuk di antara petugas medis pertama yang mengidentifikasi anosmia atau hilangnya penciuman sebagai indikator virus corona pada Maret tahun lalu.

Dia mendesak Kesehatan Masyarakat Inggris untuk menambahkan anosmia ke dalam daftar gejala beberapa bulan sebelum menjadi panduan resmi.

Kumar sekarang mencatat bahwa di antara ribuan pasien yang dirawat karena anosmia jangka panjang di seluruh Inggris, beberapa mengalami parosmia.

Kumar mengatakan, pasien mengalami halusinasi penciuman, yang berarti indra penciuman terdistorsi, dan sayangnya, sebagian besar tidak menyenangkan.

Ia menambahkan bahwa hal itu sangat mengganggu pasien dan kualitas hidup mereka sangat terpengaruh.

Baca juga: Kasus Tembus 600.000, Simak Gejala Corona dari Anosmia hingga Delirium

Gangguan indra penciuman

Dilansir dari Healthline, 17 September 2018, parosmia istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kesehatan yang mengganggu indra penciuman.

Jika menderita parosmia, mungkin akan mengalami kehilangan intensitas aroma, yang berarti tidak dapat mendeteksi seluruh aroma yang ada di sekitar.

Terkadang, parosmia menyebabkan hal-hal yang ditemui setiap hari tampak seperti memiliki bau yang kuat dan tidak menyenangkan.

Setelah sembuh dari infeksi

Sebagian besar kasus parosmia menjadi jelas setelah seseorang sembuh dari infeksi. Tingkat keparahan gejala bervariasi dari kasus ke kasus.

Jika menderita parosmia, gejala utamanya adalah merasakan bau busuk yang terus-menerus, terutama saat ada makanan.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com