Dihubungi terpisah, epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menjelaskan, ada beberapa teori tentang penyebab kerontokan rambut saat terinfeksi Covid-19.
"Ini kasuistik dan tidak menjadi satu gejala yang harus ada tapi bisa terjadi karena beberapa sebab," ujarnya pada Kompas.com, Kamis (24/12/2020).
Pertama, kata Dicky, kerontokan rambut diduga karena emotional stress.
Baca juga: Hati-hati, 11 Daerah Tujuan Wisata Masuk Zona Merah Covid-19, Mana Saja?
Selain itu juga secara fisik, demam tinggi yang bisa menyebabkan rambut rontok.
Kedua, karena defisiensi zinc.
Dia mengatakan karena zinc-nya dipakai untuk melawan virus sebagai sistem imunitas maka menyebabkan kerontokan. Bau dari rambut juga jadi berbeda.
Baca juga: Berkaca dari Temuan Kasus Covid-19 pada Siswa SMK di Jateng, Apa Itu Anosmia?
Dampak terapi obat
Selain itu bisa karena personal hygiene.
Dicky menjelaskan kurangnya menjaga kebersihan selama pasien sakit akhirnya bisa menyebabkan infeksi, misalnya jamur tumbuh di kulit kepala sehingga menjadi rontok.
Kemudian, bisa juga disebabkan inflamasi peradangan lewat hormon dan perubahan sitokin.
"Ini juga bisa menjadi penyebab, disebut dengan stres oksidatif dan juga bisa berdampak pada fungsi tiroid yang ujung-ujungnya juga menyebabkan rambut rontok," tuturnya.
Baca juga: Tips bagi Orangtua Atasi Stres Saat Dampingi Anak Belajar Online
Dia melanjutkan, pada beberapa pasien Covid-19 ketika pasokan oksigen berkurang, sistem sirkulasi bisa terganggu.
Kekurangan oksigen itu bisa berpengaruh pada oksidasi nutrisi ke sel di dalam tubuh yang tentu berdampak ke semua sel termasuk sel rambut.
Lalu ada yang disebut sebagai serotonin syndrome, yaitu ketika kadar serotonin dalam tubuh terlalu banyak. Kondisi ini terjadi apabila seseorang mengonsumsi obat yang dapat meningkatkan kadar serotonin.
"Bisa juga dampak dari terapi obat," katanya.
Lebih lanjut, untuk memastikan seseorang yang rambutnya rontok terinfeksi Covid-19 atau tidak, biasanya dilakukan oleh dokter penyakit kulit yang dikonsultasikan dengan dokter penanggungjawab pasien.
"Jadi tidak berarti kalau rambut rontok, wah saya Covid, enggak begitu. Tetap saja bahwa diagnosis Covid itu ada pemeriksaan mulai dari fisiknya, riwayat, pemeriksaan penunjang," kata Dicky.
Baca juga: Waspada, 9 Daerah Tujuan Wisata Ini Masuk dalam Zona Merah Covid-19