Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Narasi Keliru soal Vaksin Virus Corona dan Pandemi Covid-19

Kompas.com - 06/12/2020, 17:45 WIB
Gloria Natalia Dolorosa

Penulis

KOMPAS.com - Di tengah kemunculan berita menggembirakan soal vaksin Covid-19, beredar pula narasi di media sosial yang mempertanyakan efek samping vaksin. 

Tidak kalah nyaring bunyinya, muncul juga narasi yang mempertanyakan kenyataan Covid-19 berikut protokol kesehatan yang diterapkan semua negara di dunia saat ini. Narasi-narasi ini berlangsung sejak pandemi Covid-19 baru terjadi hingga hari ini.

Sepanjang pekan ini, didapati bahwa narasi keliru soal vaksin dan pandemi Covid-19 didengungkan penelitian akademis dan orang yang mengaku ahli patologi.

Berikut rangkuman lima informasi keliru yang beredar sepanjang pekan ini. Informasi-informasi keliru tersebut sudah dibongkar tim Cek Fakta Kompas.com.

[HOAKS] Narasi Covid-19 dari Ahli Patologi Roger Hodkinson

Kembali beredar di media sosial narasi yang mempertanyakan kenyataan pandemi Covid-19. Ahli patologi Dr. Roger Hodkinson mengklaim bahwa Covid-19 adalah tipuan terbesar yang menimpa publik yang tidak mencurigainya. 

Ia menyebut bahwa Covid-19 tidak lebih dari musim flu yang buruk dan sejumlah klaim termasuk protokol kesehatan.

Seluruh klaimnya terbantahkan oleh penelitian ilmiah, organisasi kesehatan, dan pakar kesehatan.

Untuk mengetahui informasi utuh soal ini silakan simak artikel ini

[HOAKS] Narasi Covid-19 dari Ahli Patologi Roger Hodkinson 

[HOAKS] Informasi Singkatan Covid-19 dan Implan Barcode

Beredar informasi di media sosial mengenai akronim dari Covid-19. Covid-19 disebut merupakan kependekan dari Certification of Vaccination Identification 2019.

Sertifikat itu berbentuk kode batang (barcode) yang diimplankan di bagian tertentu di tubuh manusia.

Bila seseorang tidak memiliki barcode, maka dia tidak bisa masuk ke area publik. Narasi itu sepenuhnya salah. WHO menegaskan bahwa Covid-19 merujuk pada Corona Virus Disease atau penyakit yang disebabkan virus corona.

Sementara, Covid-19 yang disebut sebagai barcode yang diimplankan di tubuh manusia tidak benar.

Silakan menyimak artikel berikut untuk mendapat informasi utuh soal ini

[HOAKS] Informasi Singkatan Covid-19 dan Implan Barcode 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

13 Wilayah Indonesia yang Memasuki Awal Musim Kemarau pada Juni 2024

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

7 Sarapan Sehat untuk Penderita Asam Lambung, Tidak Bikin Perut Perih

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 29-30 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

[POPULER TREN] Gaji Buruh Dipotong Tapera, Mulai Kapan? | Profil Rwanda, Negara Terbersih di Dunia

Tren
Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Jaga Kesehatan, Jemaah Haji Diimbau Umrah Wajib Pukul 22.00 atau 09.00

Tren
Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Sisa Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, Ada Berapa Tanggal Merah?

Tren
4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

4 Tanda yang Menunjukkan Orangtua Psikopat, Apa Saja?

Tren
SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

SIM Diganti NIK Mulai 2025, Kapan Masyarakat Harus Ganti Baru?

Tren
Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Dirjen Dikti: Rektor Harus Ajukan UKT 2024 dan IPI Tanpa Kenaikan

Tren
Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Warganet Sebut Pemakaian Kain Gurita Bayi Bisa Cegah Hernia, Benarkah?

Tren
Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Saat Jokowi Sebut UKT Akan Naik Tahun Depan, tapi Prabowo Ingin Biaya Kuliah Turun

Tren
Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Bolehkah Polisi Hapus 2 Nama DPO Pembunuhan Vina yang Sudah Diputus Pengadilan?

Tren
Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Kisah Nenek di Jepang, Beri Makan Gratis Ratusan Anak Selama Lebih dari 40 Tahun

Tren
Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Ramai soal Uang Rupiah Diberi Tetesan Air untuk Menguji Keasliannya, Ini Kata BI

Tren
Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Benarkah Pegawai Kontrak yang Resign Dapat Uang Kompensasi?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com