Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Kerja Diam Penyidik KPK dan Tanda-tanda Kutukan Periode Kedua

Kompas.com - 30/11/2020, 11:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Periode kedua Jokowi tampaknya ada dalam fase ini. Tanda-tanda tidak langsung sudah banyak didapati.

Pesan tembok sisi timur Pasar Beringharjo berisi mural sepuluh tahun lalu yang sudah dirobohkan kini menguat lagi.

Kasus korupsi mulai masuk pemerintahan dengan ditangkaptangannya seorang menteri yang juga wakil ketua umum partai koalisi.

Kasus ini tidak diselesaikan dengan cekatan dan meyakinakan tetapi malah diberi puja dan puji serta dimaklumi. Sebuah skandal yang memilukan.

Dunia internasional yang semula menaruh harapan akan Indonesia saat Jokowi memerintah di periode pertama karena berasal dari rakyat dan dekat dengan rakyat, mulai berpikir ulang dan menilai adanya kemerosotan dalam praktik demokrasi.

Di awal periode kedua dan di era pandemi, perlawanan pelajar, mahasiswa, buruh dan elemen masyarakat sipil menemukan simpul-simpulnya.

Belum terlihat ada tanda-tanda simpul-simpul ini berhasil memang. Ini tidak menjadi persoalan karena kesadaran bahwa Roma tidak dibangun dalam semalam.

Kekecewaan yang terkumpul dari hari ke hari dan perlahan-lahan adalah kekuatan yang bekerja dalam diam. Pelan.

Penyidik KPK yang bekerja dalam diam berkali-kali sudah membuktikan.

Kerja dalam diam kali ini mengejutkan dan memberi harapan meskipun tidak bagi kekuasaan. 

Salam diam,

Wisnu Nugroho

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com