Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Louis Vuitton Masuk Daftar Barang Bukti Edhy Prabowo, Apa Itu LV?

Kompas.com - 27/11/2020, 08:35 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Menjadi sebuah simbol

Saat ini, bepergian dengan barang-barang Louis Vuitton adalah simbol utama dari kecanggihan dan kemewahan.

Setelah membuka toko pertamanya di Paris pada 1854, Louis Vuitton memindahkan workshop-nya ke Asnieres-sur-Seine, barat laut kota.

Di atas bengkel ada loteng tempat keluarga Vuitton tinggal agar tetap dekat dengan produksi. Kemudian mereka pindah ke rumah sebelah bergaya Art Nouveau.

Baca juga: Digemari di Indonesia, Ini 7 Merek Sepeda Impor dan Daftar Harganya

Pada 1896, empat tahun setelah kematian Vuitton, perusahaan memperkenalkan kanvas monogram pertama.

"LV" yang dipasangkan dengan bentuk geometris telah menjadi cetakan paling ikonik dari merek ini.

Sebuah koper wanita di kanvas monogram dibuat sekitar 1906.

"Tempat tidur koper" yang legendaris ini dirancang untuk penjelajah Italia, Pierre Savorgnan Brazza.

Baca juga: Hari-hari Terburuk Italia dan Spanyol akibat Virus Corona Belum Berakhir

Karya seni

Louis Vuitton Store di NashvilleHypebeast Louis Vuitton Store di Nashville

Kasingnya terbuat dari seng dan tembaga yang tahan terhadap debu dan kelembapan dan dilengkapi tempat tidur kemah terlipat di dalamnya.

Tokoh modis seperti Coco Chanel, Helene Rochas, dan keluarga Rothschild semuanya memakai koper Louis Vuitton.

Lemari pakaian Duke dan Duchess of Windsor memiliki banyak ruang untuk mengemas pakaian mereka untuk acara mewah selama perjalanan.

Baca juga: Berikut 10 Raja Terkaya di Dunia

Merek ini telah bereksperimen dengan membuat berbagai macam koper selama bertahun-tahun, seperti minyak rami abu-abu Trianon padat, kain bergaris merah, kanvas Damier kotak-kotak, dan kanvas monogram klasik.

Etalase-etalase toko Louis Vuitton adalah bentuk seni mereka sendiri.

LV juga telah menjadi tuan rumah dari karya seni, termasuk karya seniman seperti Fabrizio Plessi, Xavier Wilhan, dan Olafur Eliasson.

Baca juga: Sejarah Tato di Dunia: Bentuk Sanksi, Pengobatan, dan Seni

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com