Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Perbedaan Hasil Tes Swab, Ini yang Perlu Dipahami

Kompas.com - 26/11/2020, 07:01 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, hasil swab PCR Covid-19 yang berbeda, menjadi salah satu topik yang ramai dibicarakan di media sosial Twitter.

Hasil swab PCR menunjukkan hasil yang berbeda, padahal tes dilakukan dalam jangka waktu tak berselang lama.

Tes swab PCR merupakan uji yang digunakan untuk mendeteksi virus corona jenis baru atau Covid-19.

Salah satu yang dijadikan contoh adalah hasil pemeriksaan swab terhadap jemaah umrah Indonesia. 

Swab PCR jemaah saat akan bertolak dari Tanah Air ke Arab Saudi menunjukkan hasil negatif. Namun, setibanya jemaah di Arab Saudi dan kembali dilakukan swab PCR, terdapat beberapa jemaah yang menunjukkan hasil positif Covid-19.

Bisakah hasil swab yang dilakukan dengan jeda waktu tak terlalu lama menunjukkan hasil berbeda? Apa yang menyebabkannya?

Baca juga: Pemprov DKI Klaim Biayai 9.800 Tes Swab Setiap Hari

Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, hasil pemeriksaan PCR hanya berlaku saat swab diambil.

"Kalau orang yang diambil swab pada tanggal 1, terus pada tanggal 3 hasilnya negatif, itu bukan berarti dia aman," kata Tonang saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

Ia mengingatkan, seseorang dapat tertular virus setelah melakukan swab, jika selama menunggu hasil PCR keluar, orang tersebut tidak menjaga dirinya dari lingkungan atau melakukan isolasi.

"Maka jika ingin mendapatkan hasil yang benar-benar baik, orang yang swabnya tanggal 1, begitu selesai langsung isolasi. Begitu hasilnya keluar (biasanya 2 hari kemudian), itu benar menggambarkan kondisinya saat itu," kata Tonang.

Seperti diketahui, biasanya hasil swab akan keluar 2 hari setelah dilakukan pemeriksaan, meskipun ada yang lebih cepat dari itu.

Tonang menyebutkan, swab PCR seseorang akan menunjukkan hasil positif saat terdapat virus di dalam nasofaring.

"Orang itu bisa positif, saat diperiksa PCR ketika masih ada virus di dalam nasofaring atau saluran nafasnya. Selama masih ada virus, orangnya masih positif. Kalau virusnya sudah bersih, maka menjadi negatif," ujar Tonang.

Virus yang memasuki saluran napas ini kemudian akan berkembang.

Virus mempunyai masa hidup masing-masing. Saat masa hidup virus selesai, maka seseorang akan terbebas dari virus tersebut.

Baca juga: Menag: Jemaah Umrah yang Palsukan Hasil Tes Swab Akan Diberi Sanksi

Orang tanpa gejala lebih sulit terdeteksi

Tonang mengatakan, saat orang terpapar virus dengan menunjukkan gejala tertentu, kemungkinan infeksi telah dimulai 5-6 hari sebelumnya. 

Pada sebagian besar kasus, virus akan bertahan hingga 20 hari sejak infeksi dimulai, walau ada yang lebih cepat dari itu.

"Atau kalau dihitung dari gejala timbul, itu sekitar sampai hari ke-14," ujar Tonang.

Sementara itu, hasil swab PCR pada orang tanpa gejala lebih sulit terdeteksi kapan terinfeksinya.

Contohnya,  lanjut Tonang, seseorang yang melakukan tes swab PCR bukan karena muncul gejala pada tanggal 7, hasil yang keluar pada tanggal 9 menunjukkan positif.

Namun, karena tidak menunjukkan gejala apa pun, orang tersebut kembali melakukan tes pada tanggal 8 dan hasil pada tanggal 10 menunjukkan negatif.

"Orang tanpa gejala itu tidak tahu pasti infeksinya kapan. Tanggal 5 dia swab positif, itu belum tentu pasti infeksinya tanggal 1," kata dia.

Bisa jadi, lanjut Tonang, infeksi telah dimulai pada 15 hari sebelumnya. Ketika dilakukan swab kedua yang waktunya tak berjarak lama, hasilnya sudah negatif.

"Kalau dia sudah kena infeksi dua pekan sebelumnya, ketika tanggal 5 tanpa segaja ketahuan, tanggal 8 sudah hari ke 17, bisa negatif, wajar," ujar Tonang.

Tonang menekankan, setiap orang harus waspada dan tetap menegakkan protokol kesehatan meskipun merasa sehat dan tidak menunjukkan gejala apa pun.

Baca juga: Muncul Kasus Covid-19 dari 2 Sekolah di Yogyakarta, Puluhan Orang Tes Swab

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com