Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dugaan Penipuan Modus Rekrutmen KAI, Ditawari Jadi Pramugari Kereta, Syarat Kirim Video Perlihatkan Bagian Tubuh

Kompas.com - 16/11/2020, 06:55 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang warganet menceritakan dugaan kasus penipuan dengan modus rekrutmen pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dalam postingannya warganet dengan akun @SekteSeblak tersebut me-mention akun KAI sembari melampirkan tangkapan layar percakapan di Instagram dengan admin yang mengatasnamakan pihak rekrutmen KAI.

Modusnya, admin yang diduga penipu tersebut meminta pemilik akun untuk membuat video durasi 30 detik sebagai pengganti interview online.

Admin rekrutmen abal-abal itu juga menanyakan apakah ia memiliki luka di pundak kanan kiri atau tidak.

Admin itu kemudian juga memintanya untuk membuat video dengan memakai tanktop dan memperlihatkan bagian pundak kanan-kiri serta bagian perut.

Baca juga: Viral Youtuber Ngevlog di Lawang Sewu Harus Bayar Rp 3 Juta Per Jam, Ini Penjelasan Pengelola

Konfirmasi Kompas.com

Tangkapan layar akun mengatasnamakan rekrutmen PT KAIscreenshoot Tangkapan layar akun mengatasnamakan rekrutmen PT KAI

Terkait unggahan itu, Kompas.com menghubungi pemilik akun @SekteSeblak, yang mengaku biasa dipanggil Maria.

Dia menceritakan kronologi kejadian yang ia alami. Dia mengatakan seseorang dengan akun Instagram @recruitmentkai tersebut tiba-tiba saja menghubunginya lewat pesan Instagram.

“Aku di DM sama dia, ditawarkan buat jadi pramugari kereta,” cerita Maria saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Baca juga: Video Viral Seekor Sapi Rebahan di Dalam Kamar, Ini Cerita Pemiliknya

Namun, Maria mulai merasa aneh saat dirinya menyebutkan tinggi badannya. Sebab menurut sepengetahuan dia, pramugari kereta setidaknya disyaratkan memiliki tinggi minimal 160 cm.

Sementara dirinya memiliki tinggi badan kurang dari itu, namun si akun IG recruitmentKAI tetap mengatakan tingginya ideal untuk menjadi pramugari kereta.

Tak berhenti di situ, selanjutnya akun tersebut meminta dirinya untuk mengirim CV beserta foto full body.

“Yang anehnya lagi dia kaya ngajak buat vidcall via IG, cuma mungkin karena aku bales lama, dia jadi beralih suruh aku untuk kirim vidio aja, seperti yang ada di SS tweetku,” lanjut Maria.

Karena makin curiga saat dimintai mengirim video santai menggunakan tanktop untuk menunjukkan bahu dan perut, Maria kemudian mencoba mengejar pelaku dengan pertanyaan lebih lanjut.

“Mungkin dia merasa aku tahu itu penipuan abis itu aku di-block deh,” ujarnya.

Maria mengatakan pihaknya belum sampai menuruti permintaan sebagaimana yang diminta, karena menyadari orang tersebut adalah kemungkinan besar penipu.

Baca juga: Mengenal Aeroponik, Teknik Bercocok Tanam di Udara, Apa Itu?

Penjelasan PT KAI

Terkait dugaan penipuan yang mengatasnamakan PT KAI, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengingatkan bahwa rekrutmen PT KAI hanya diumumkan melalui website resmi KAI di recruitment.kai.id

“Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut agar dapat mengabaikannya,” ujar Joni dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Joni melanjutkan dalam proses rekrutmen, KAI tidak memungut biaya sepeserpun baik uang muka, uang tanda jadi, penggantian biaya akomodasi maupun biaya-biaya lain.

Selain itu pihaknya menekankan, tidak ada interview secara online yang disertai pengiriman video untuk menunjukkan bagian tubuh apapun dalam proses rekrutmen.

Dalam postingan yang dibagikan Maria, akun resmi Kereta Api Indonesia juga memberikan jawabannya.

“Selamat sore. Mohon maaf, PT KAI hanya memiliki akun resmi Instagram
@KAI121_ dan @keretaapikita. Informasi seputar rekrutmen tersedia pada website http://recruitment.kai.id atau layanan Contact Center 121/021-121, email cs@kai.id, sosial media Twitter dan Facebook @KAI121. Trims.” tulis akun resmi KAI.

Baca juga: Bos Tesla Elon Musk Sebut Kemungkinan Terinfeksi Corona, 4 Kali Tes Hasilnya Berbeda

Terkait dengan adanya aksi dugaan penipuan dengan modus Rekrutmen KAI ini, Joni mengimbau supaya masyarakat lebih jeli dan teliti apabila mendapatkan pesan berupa pengumuman rekrutmen.

“Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan KAI,” ujarnya.

Selain itu, KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian dan tidak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com