KOMPAS.com - Hampir 11 bulan sejak pandemi virus corona merebak di Wuhan, China, angka infeksi Covid-19 di dunia belum menunjukkan tanda akan berakhir.
Bahkan, sejumlah negara kini tengah menghadapi gelombang kedua atau ketiga dengan angka kasus lebih tinggi dari sebelumnya.
Hingga Minggu (15/11/2020), tercatat 54,4 juta kasus infeksi Covid-19 di dunia dengan 1,3 juta kematian dan 37,9 pasien dinyatakan sembuh.
Berikut 11 negara yang memiliki kasus infeksi virus corona melebihi 1 juta:
Baca juga: Keberhasilan Vaksin Corona Pfizer Disebut Bisa Tingkatkan Vaksinasi
Pada Jumat (13/11/2020), AS kembali mencatatkan rekor kasus virus corona harian dengan 184.514 kasus baru, naik 20 persen dari hari sebelumnya yang mencapai 153.496 kasus.
Pasien yang dilaporkan meninggal dunia juga mengalami peningkatan dengan lebih dari 1.400 kematian baru.
Berdasarkan data pelacakan Covid-19, tercatat lebih dari 69.000 orang dirawat di rumah sakit, meningkat sekitar 2.000 dari hari sebelumnya, seperti dikutip dari VOA News, Sabtu (14/11/2020).
Tingkat infeksi yang memecahkan rekor di AS dipicu oleh lonjakan di California dan di beberapa negara bagian Midwest dan Northeast.
California dan Texas telah mencatatkan angka infeksi melebihi 1 juta kasus.
Baca juga: Pemerintah Akan Hapus BBM Premium pada 2021, Apakah Sudah Tepat?
Di Eropa, Polandia pada Sabtu juga mencatatkan rekor kematian harian akibat virus corona dengan 550 kematian, sehingga total melebihi 10.000 orang.
Ukraina mengkonfirmasi rekor 12.524 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya, naik dari 11.787 yang dilaporkan Jumat.
Lebanon memulai penguncian dua minggu dimulai pada Sabtu untuk menahan penyebaran virus yang telah meningkat tajam dalam beberapa pekan terakhir.
Jam malam diperpanjang dari matahari terbenam hingga matahari terbit, sementara warga dilarang mengemudi pada hari Minggu.
Meksiko menjadi negara terbaru yang memiliki 1 juta kasus virus corona, setelah mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir.
Kabar baiknya, dua pengembang vaksin corona mengumumkan data awal yang menunjukkan keefektifan vaksin mereka mencapai 90 persen.
Kedua vaksin itu adalah vaksin dari Pfizer Inc dan Sputnik V buatan Rusia.
Baca juga: Ilmuwan Yakin Vaksin Corona Pfizer Akan Mengakhiri Pandemi Covid-19
Meski data sementara cukup menjanjikan, tetapi vaksinasi massal menghadirkan rintangan baru, khususnya untuk vaksin mRNA, seperti Pfizer dan BioNTech yang harus disimpan dan dikirim pada suhu minus 70 derajat celcius.
Selain itu, vaksin Pfizer-BioNTech membutuhkan dua dosis, idealnya berjarak 21 hari. Jika tidak mengikuti jadwal, hal itu dapat mempengaruhi kemanjuran vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.