Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Asal-usul Ayam Cemani

Kompas.com - 16/11/2020, 06:31 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ayam cemani dikenal dengan karakter yang unik dan berbeda dari ayam kebanyakan.

Pasalnya, ayam ini berwarna serba hitam. Bukan hanya bulunya, tetapi juga paruh, lidah, kaki, hingga tulang. Begitu pula dengan dagingnya. 

Keunikan bentuk fisiknya tersebut menjadi daya tarik tersendiri, baik bagi mereka yang ingin sekadar membeli atau menelitinya. 

Warnanya yang hitam ini menjadi asal-usul penamaan ayam tersebut.

Baca juga: Viral, Video Pria Ancam Polisi yang Akan Bubarkan Judi Sabung Ayam di Toraja Utara

Asal-usul ayam cemani

Melansir Harian Kompas, 5 Juni 2010, arti kata cemani dalam bahasa Sansekerta adalah hitam.

Ayam cemani ini merupakan satu jenis ayam Kedu, ayam asli Temanggung.

Selain ayam cemani yang berwarna hitam, ayam dari Kedu juga ada yang berwarna merah, putih, atau warna campuran putih hitam yang juga disebut sebagai blurik.

Baca juga: WHO Beri Perhatian Penularan Virus antara Hewan dan Manusia, Mengapa?

Menurut penelitian Merkens dan Mohede (1941), warna bulu yang bermacam-macam dari ayam kedu terjadi karena perkawinan antara ayam ras lokal Temanggung dengan ayam Austrolorp yang dimasukkan Pemerintah Belanda. 

Namun, khusus untuk ayam cemani, tidak diketahui faktor genetis apa yang menyebabkan seluruh tubuh ayam berwarna hitam.

"Mungkin ayam cemani terlahir akibat mutasi genetik dan memiliiki kelainan warna," kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Temanggung saat itu, Agus Prasojo.

Baca juga: Saat Populasi Hewan di Dunia Turun 68 Persen dalam 50 Tahun...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

BMKG Sebut Badai Matahari Ganggu Jaringan Starlink Milik Elon Musk

Tren
Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Suhu di Semarang Disebut Lebih Panas dari Biasanya, Ini Penyebabnya Menurut BMKG

Tren
Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Selalu Merasa Lapar Sepanjang Hari? Ketahui 12 Penyebabnya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com