Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dugaan Penipuan Modus Rekrutmen KAI, Ditawari Jadi Pramugari Kereta, Syarat Kirim Video Perlihatkan Bagian Tubuh

KOMPAS.com – Seorang warganet menceritakan dugaan kasus penipuan dengan modus rekrutmen pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Dalam postingannya warganet dengan akun @SekteSeblak tersebut me-mention akun KAI sembari melampirkan tangkapan layar percakapan di Instagram dengan admin yang mengatasnamakan pihak rekrutmen KAI.

Modusnya, admin yang diduga penipu tersebut meminta pemilik akun untuk membuat video durasi 30 detik sebagai pengganti interview online.

Admin rekrutmen abal-abal itu juga menanyakan apakah ia memiliki luka di pundak kanan kiri atau tidak.

Admin itu kemudian juga memintanya untuk membuat video dengan memakai tanktop dan memperlihatkan bagian pundak kanan-kiri serta bagian perut.

Terkait unggahan itu, Kompas.com menghubungi pemilik akun @SekteSeblak, yang mengaku biasa dipanggil Maria.

Dia menceritakan kronologi kejadian yang ia alami. Dia mengatakan seseorang dengan akun Instagram @recruitmentkai tersebut tiba-tiba saja menghubunginya lewat pesan Instagram.

“Aku di DM sama dia, ditawarkan buat jadi pramugari kereta,” cerita Maria saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Namun, Maria mulai merasa aneh saat dirinya menyebutkan tinggi badannya. Sebab menurut sepengetahuan dia, pramugari kereta setidaknya disyaratkan memiliki tinggi minimal 160 cm.

Sementara dirinya memiliki tinggi badan kurang dari itu, namun si akun IG recruitmentKAI tetap mengatakan tingginya ideal untuk menjadi pramugari kereta.

Tak berhenti di situ, selanjutnya akun tersebut meminta dirinya untuk mengirim CV beserta foto full body.

“Yang anehnya lagi dia kaya ngajak buat vidcall via IG, cuma mungkin karena aku bales lama, dia jadi beralih suruh aku untuk kirim vidio aja, seperti yang ada di SS tweetku,” lanjut Maria.

Karena makin curiga saat dimintai mengirim video santai menggunakan tanktop untuk menunjukkan bahu dan perut, Maria kemudian mencoba mengejar pelaku dengan pertanyaan lebih lanjut.

“Mungkin dia merasa aku tahu itu penipuan abis itu aku di-block deh,” ujarnya.

Maria mengatakan pihaknya belum sampai menuruti permintaan sebagaimana yang diminta, karena menyadari orang tersebut adalah kemungkinan besar penipu.

Penjelasan PT KAI

Terkait dugaan penipuan yang mengatasnamakan PT KAI, VP Public Relations KAI Joni Martinus mengingatkan bahwa rekrutmen PT KAI hanya diumumkan melalui website resmi KAI di recruitment.kai.id

“Jika menemukan info rekrutmen yang tidak bersumber dari situs tersebut agar dapat mengabaikannya,” ujar Joni dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Joni melanjutkan dalam proses rekrutmen, KAI tidak memungut biaya sepeserpun baik uang muka, uang tanda jadi, penggantian biaya akomodasi maupun biaya-biaya lain.

Selain itu pihaknya menekankan, tidak ada interview secara online yang disertai pengiriman video untuk menunjukkan bagian tubuh apapun dalam proses rekrutmen.

Dalam postingan yang dibagikan Maria, akun resmi Kereta Api Indonesia juga memberikan jawabannya.

“Selamat sore. Mohon maaf, PT KAI hanya memiliki akun resmi Instagram
@KAI121_ dan @keretaapikita. Informasi seputar rekrutmen tersedia pada website http://recruitment.kai.id atau layanan Contact Center 121/021-121, email cs@kai.id, sosial media Twitter dan Facebook @KAI121. Trims.” tulis akun resmi KAI.

“Jangan mudah tertarik dan waspada akan segala bentuk kemudahan yang ditawarkan untuk menjadi pegawai dari oknum yang mengatasnamakan KAI,” ujarnya.

Selain itu, KAI juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan kepada pihak kepolisian dan tidak meneruskan/menyebarkan pesan tentang pengumuman rekrutmen KAI yang terindikasi palsu untuk menghindari semakin banyaknya orang yang tertipu oleh oknum pembuat rekrutmen palsu tersebut. 

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/16/065500965/dugaan-penipuan-modus-rekrutmen-kai-ditawari-jadi-pramugari-kereta-syarat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke