Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otoritas China Klaim Temukan Virus Corona pada Kemasan Daging Impor dari Brazil

Kompas.com - 14/11/2020, 17:27 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas Kesehatan Wuhan, China, mengklaim bahwa mereka menemukan virus corona pada kemasan daging sapi impor asal Brazil.

Dilansir dari Reuters, Jumat (13/11/2020), penemuan tersebut bertepatan saat dilakukannya pengujian makanan beku sebagai bagian dari kampanye nasional.

Pengujian dan desinfeksi makanan impor telah ditingkatkan pekan ini, setelah otoritas kesehatan menemukan beberapa pekerja pelabuhan terinfeksi virus.

Dalam sebuah pernyataan pada situs resminya, Komisi Kesehatan Kota Wuhan menyebutkan, mereka telah menemukan tiga sampel positif pada kemasan luar daging sapi beku tanpa tulang dari Brazil.

Daging sapi tersebut tiba di Pelabuhan Qingdao pada 7 Agustus 2020 dan mencapai Wuhan pada 17 Agustus.

Selama kurun waktu itu hingga saat ini, daging-daging tersebut berada di fasilitas penyimpanan dingin.

Baca juga: Studi: Virus Corona Bisa Bertahan pada Daging dan Ikan Beku hingga Tiga Minggu

Pihak berwenang telah mengambil 200 sampel lingkungan, dan lebih dari 100 anggota staf di fasilitas Wuhan menjalani tes.

Selama ini, China menjadi pembeli daging sapi terbesar di dunia dengan Brazil dan Argentina sebagai pemasok utama.

Awal pekan ini, pihak berwenang China menyatakan telah menemukan virus corona pada kemasan daging sapi Argentina.

Kasus serupa juga ditemukan di Provinsi Shandong.

Sementara itu, dikutip dari Russian Today, Jumat (13/11/2020), China telah mulai untuk menguji makanan impor sejak akhir Juni.

Pada pertengahan Agustus, pihak berwenang mengklaim telah mendeteksi Covid-19 dalam kargo sayap ayam, yang juga diimpor dari Brazil.

Mereka mengatakan, virus itu ada dalam sampel yang dikumpulkan di Shenzhen.

Dua bulan setelah "residu Covid-19" ditemukan pada sayap ayam, pejabat China mengatakan bahwa jejak virus corona terdeteksi dalam kemasan daging sapi Brasil di Pelabuhan Dalian.

Virus corona pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, China, sekitar Desember 2019. Sejak itu, kasus corona menyebar ke negara lain di dunia.

Melansir Worldometers, hingga Sabtu (14/11/2020) sore waktu Indonesia, jumlah kasus Covid-19 di China sebanyak 86.325.

Sementara itu, pasien yang sebelumnya terinfeksi dan berhasil sembuh, ada sebanyak 81.303 orang.

Namun, ada 4.634 pasien Covid-19 di China yang dilaporkan meninggal dunia.

Baca juga: Otoritas China Klaim Temukan Virus Corona pada Sayap Ayam Impor dari Brazil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Gara-gara Mengantuk, Pendaki Gunung Andong Terpeleset dan Masuk Jurang

Tren
Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Badai Matahari Mei 2024 Jadi yang Terkuat dalam 20 Tahun Terakhir, Apa Saja Dampaknya?

Tren
5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

5 Temuan Polisi soal Kondisi Bus yang Kecelakaan di Subang, Bekas AKDP hingga Rangka Berubah

Tren
Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Nilai Tes Online Rekrutmen BUMN Tiba-tiba Turun di Bawah Standar, Ini Kronologinya

Tren
Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Pakai Cobek dan Ulekan Batu Disebut Picu Batu Ginjal, Ini Faktanya

Tren
7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

7 Pilihan Ikan Tinggi Zat Besi, Hindari Kurang Darah pada Remaja Putri

Tren
Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Pendaftaran CPNS 2024: Link SSCASN, Jadwal, dan Formasinya

Tren
6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

6 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Konsumsi Garam

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com