Hermawan menjelaskan, pada situasi pandemi dan resesi seperti saat ini, pelaku UMKM sudah banyak dibantu oleh pemerintah.
Namun, masalah terbesar ada pada UMKM itu sendiri.
"Masalah yang terbesar itu adalah jiwa entrepreneur-nya itu, bersungguh-sungguh apa tidak. Kalau yang sungguhan itu kan jatuh bangun tekuni," kata Hermawan.
Sebaliknya, bagi yang tidak memiliki jiwa entrepreneur, masa-masa sekarang ini ibarat sebagai ujian bagi mereka apakah bisa bertahan atau tidak.
Menurut Hermawan, banyak pelaku UMKM mengalami kegagalan karena beberapa hal.
"Saya tahu betul penyakitnya UMKM itu banyak yang gagal karena ikut-ikutan, karena tidak kunjung dapat pekerjaan, karena dipecat sama bosnya lalu mendirikan usaha," kata dia.
"Nah, sekarang kan lagi musimnya pemecatan ini, banyak terjadi entrepreneur dadakan sekarang ini," ujar Hermawan.
Berikut sejumlah tips dari Hermawan, bagi mereka yang baru mulai dan tengah membangun usaha:
Langkah berikutnya dalam melihat peluang usaha di tengah badai resesi dan pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai adalah dengan selalu memantau apa yang diinginkan konsumen.
Baca juga: Indonesia Resmi Resesi, Ini yang Perlu Kita Tahu soal Resesi dan Dampaknya
Hermawan mengatakan, marketing sejatinya berasal dari customer.
"Kalau mereka berubah preferensinya, berubah prioritasnya, ya itu harus dicari. Siapa tahu preferensi dan prioritas tidak dilihat oleh kompetitor," ujar dia.
Oleh karena itu, kata Hermawan, pelaku usaha harus tahan banting, apalagi pada situasi seperti ini.
Pelaku usaha harus selalu mengintip sekecil apa pun peluang yang ada di depan mata.
"Ibaratnya, entrepreneurship itu tahan bantingnya tadi, kalau marketing itu diferensiasinya," kata Hermawan.
Bagi mereka yang baru memulai usaha, Hermawan berpesan, agar mempersiapkan mental yang tahan banting.
Contohnya, siap dicibir, harus siap jika tidak mendapatkan pinjaman usaha, dan lain-lain.
"Kedua, dengan modal yang ada, pilihlah sektor yang tidak terlalu jelek dan pemainnya tidak banyak. Kalau pemainnya sudah banyak ya jangan masuk situ," jelas dia.
Pelaku usaha juga harus memiliki minat pada bidang usaha yang akan ditekuninya.